Kediri (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kediri, Jawa Timur memprediksi terjadinya inflasi menghadapi agenda Lebaran Idul Fitri 2014, yang dipicu karena tingginya kebutuhan masyarakat. "Pengalaman lima tahun ke belakang, mulai 2009, di setiap momen lebaran pasti ada inflasi dan nilainya cukup tinggi," kata Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kediri Lulus Haryono di Kediri, Selasa. Ia mengatakan, di bulan menjelang agenda lebaran, pada 2013 lalu, inflasi terjadi sampai 1,06 persen, lalu pada 2012 inflasi terjadi sampai 1,73 persen. Kondisi itu menunjukkan, betapa tinggi permintaan atuapun konsumsi masyarakat. Menurut dia, hal itu lumrah terjadi. Tingginya permintaan ataupun kebutuhan masyarakat lebih dipicu karena budaya. Kebutuhan itu mulai dari bahan pokok, sandang, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya. Walaupun tingkat konsumsi masyarakat menjelang lebaran cukup tinggi, mereka tetap membeli. Mereka tidak risau, jika pedagang pun menaikkan harga jual barang jualan mereka mendekati lebaran ini. "Rata-rata komoditas banyak yang mengalami kenaikan. Barang yang naik juga penyumbang inflasi," ucapnya. Walaupun pengalaman mendekati agenda lebaran, terjadi inflasi yang cukup tinggi, ia berharap pada inflasi 2014 ini, tidak terlalu tinggi seperti inflasi di tahun sebelumnya. Pihaknya juga mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kota Kediri yang telah mengirimkan surat kepada para pengusaha ataupun pengelola pusat perbelanjaan untuk memberikan diskon atau potongan khusus selama lebaran. Diharapkan, dengan program itu, bisa menekan inflasi. Pemkot Kediri membuat kebijakan dengan mengeluarkan surat yang dikirimkan ke pengusaha ataupun pengelola pusat perbelanjaan tentang anjuran memberikan potongan harga dalam pembelian, khusus menjelang lebaran. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, pemberian diskon itu untuk semua kebutuhan baik bahan pokok, sandang, ataupun kebutuhan lainnya. Konsumsi masyarakat menghadapi lebaran cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan jika harga juga tinggi, sementara barang terbatas, bisa memicu inflasi. "Pemberian diskon ini untuk menekan inflasi serta menjaga stabilitas ekonomi," tuturnya. Namun, Wali Kota juga menegaskan, untuk besarnya pemberian diskon, pemerintah tidak bisa memberikan intervensi. Sebab, setiap penyelenggara mempunyai kebijakan sendiri-sendiri. Selain itu, pihaknya juga sudah koordinasi dengan berbagai perusahaan untuk menggelar pasar murah. Pemkot juga bekerjasama dengan Bulog (Badan Urusan Logistik) Sub-Divisi Regional Kediri menggelar operasi pasar. Kegiatan itu digelar di sejumlah titik ataupun pasar tradisional di Kediri, dengan harapan bisa menekan inflasi.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014