Jember (Antara Jatim) - Dinas Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, menemukan puluhan makanan dan minuman yang yang tidak layak konsumsi dari hasil operasi makanan dan minuman yang digelar tim gabungan menjelang Lebaran 2014.
Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Yumarlis, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian Resor (Polres) Jember untuk menggelar operasi makanan dan minuman menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah.
"Kami melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko swalayan dan supermarket yang berada di sembilan lokasi di kawasan kota dan pinggiran, hasilnya puluhan makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi masih beredar," tuturnya.
Menurut dia, tim gabungan menemukan makanan dalam kemasan kaleng yang berkarat, tidak dilengkapi dengan tanggal kedaluwarsa, tidak ada label dalam kemasan makanan, dan kemasan kaleng yang rusak atau penyok.
"Kami juga menemukan satu kemasan jelly yang sudah kedaluwarsa dan belum ditarik dari etalase toko, sehingga membahayakan konsumen," katanya.
Secara detail, lanjut dia, belasan kemasan kaleng yang sudah berkarat, botol madu yang merupakan produk ekspor dari Cina tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa, dan terdapat kaleng biskuit penyok ditemukan di supermarket "Golden Market" yang berada di Jalan Trunojoyo Jember.
Di Matahari Foodmart juga ditemukan tiga jenis makanan yang tidak jelas labelnya, satu plastik kemasan jelly yang sudah kedaluwarsa, dan satu kaleng biskuit yang rusak atau penyok. Kemudian di toko Lariso Ambulu ditemukan satu dus kurma yang tidak layak konsumsi karena terdapat kutunya, sembilan kaleng susu yang rusak, satu dus keripik pisang tidak berlabel, dan satu dus kembang gula tidak berlabel.
Sementara di Carrefour ditemukan satu kaleng makanan ringan yang kemasannya penyok, mie kering sebanyak empat plastik sudah kedaluwarsa, di Giant Talangsari ditemukan satu kaleng susu rusak, dan di pertokoan Roxy ditemukan satu kaleng susu yang rusak, satu plastik kentang stik tidak berlabel, lima botol minuman dalam kemasan yang sudah rusak.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014