Kediri (Antara Jatim) - Kota Kediri, Jawa Timur, pada Juni 2014 mengalami inflasi 0,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,51 lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi pada Mei 2014 yang hanya 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,93. "Ada kenaikan inflasi, ini salah satunya karena kenaikan harga bahan pokok yang bertepatan dengan momen ramadhan," kata Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kediri Lulus Haryono di Kediri, Minggu. Inflasi di Kota Kediri terjadi karena adanya kenaikan harga yang signifikan pada beberapa kelompok pengeluaran, di antaranya kelompok bahan makanan sebesar 1,24 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,88 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,27 persen. Selain itu, kelompok sandang menyumbang inflasi 0,56 persen, kelompok kesehatan 0,34 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,31 persen. Satu-satunya kelompok yang deflasi adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen. Untuk komoditas yang menyebabkan tekanan terjadinya inflasi di Kota Kediri pada Juni 2014, pihaknya memerinci adalah beras, sawi hijau, telepon seluler, labu siam/jipang, anggur, bayam, nila, jagung muda, apel, dan cabai rawit. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada Juni 2014 adalah bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, kelapa, mi, gula pasir, rokok kretek filter, rokok kretek, serta tarif listrik. Ia mengatakan, pemantauan untuk inflasi pada Juli 2014 juga sudah dilakukan. Diprediksi, inflasi akan terjadi pada Juli, karena mendekati lebaran. Pihaknya berharap, inflasi yang terjadi itu tidak terlalu tinggi. Inflasi pada Juni 2014, kata dia, memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Mei 2014. Namun, pada Juni ini, dari delapan kota di Jawa Timur yang dihitung sebagai penimbang IHK – Inflasi Nasional, pada Juni 2014 semua kota mengalami inflasi atau kenaikan harga. Inflasi tertinggi di Jawa Timur terjadi di Sumenep sebesar 0,70 persen, diikuti oleh Kediri sebesar 0,52 persen. Probolinggo mengalami inflasi sebesar 0,47 persen, Madiun 0,43 persen, Banyuwangi 0,37 persen, Surabaya 0.37 persen, Malang 0,31 persen dan Jember sebesar 0,12 persen. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014