Liburan sekolah kali ini, keluarga memutuskan wisata ke Bandung, Jawa Barat. Sudah terbayang banyak lokasi wisata yang ingin disinggahi, mulai dari taman bunga di Desa Cihideung, "Floating Market", Kampung Gajah, "Paris van Java", Saung Angklung Mang Udjo dan satu lagi Dusun Bambu "Family Leisure Park". "Sekalipun waktu wisata hanya dua hari satu malam, harus bisa kita manfaatkan sebaik mungkin dan jadwal perjalanan yang tersusun harus 'ditepati'," ujar Nisrinah, salah satu anggota keluarga yang telah mencoba menyusun agenda wisata. Rombongan sengaja memilih hari Jumat berangkat dari Jakarta menuju Bandung dengan mengendarai mobil guna menghindari kemacetan. Jadwal hari pertama mengunjungi lokasi Taman Bunga di Desa Cihideung, yakni sebuah desa yang terletak di sebelah barat Bandung, tepatnya di Kecamatan Parompong, Lembang, Bandung. Lembang merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Bandung yang sangat indah pemandangannya. Taman Bunga Cihideung memang salah satu tempat wisata agrobisnis yang memiliki koleksi bunga yang sangat lengkap. Masyarakat setempat menjadikan setiap jengkal lahannya untuk budi daya dan pembibitan tanaman hias. Jadi tidak heran jika selama perjalan di daerah itu terdapat rumah-rumah penduduk penuh dengan pekarangan bunga. Sebagian besar penduduk di desa itu bermata pencaharian sebagai petani bunga dan tanaman hias. Lokasi wisata baru Setelah puas menikmati pemandangan perjalanan dilanjutkan ke Dusun Bambu - Family Leisure Park. Lokasinya di Jalan Kolonel Masturi. Tepatnya berada di Kampung Cijanggel, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Bagi pendatang, akan lebih mudah bila membuat patokan arah menuju ke lokasi wisata yang baru beroperasi tahun 2014 ini adalah sekitar 10 kilometer dari Terminal Ledeng di Jalan Setiabudi. Memasuki area Dusun Bambu yang luas itu, sangat menyenangkan, karena hamparan hijau sawah serta lahan yang banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon bambu terkesan seperti menikmati suasana pedesaan dengan hawa dingin dan tiupan angin segar. Di gerbang masuk Dusun Bambu, setiap pengunjung dikenai tiket masuk Rp15.000 per orang dan mobil Rp10.000. Pengunjung bisa menikmati berbagai area di Dusun Bambu ini, seperti area Purbasari, saung di tepi danau buatan, Pasar Khatulistiwa dan kafe dengan desain arsitektur yang cantik serta saung makanan (food court) yang menawarkan berbagai jenis makanan khas Sunda, seperti Mi Kocok, Soto Bandung, Lotek, Rujak, Surabi, dan sate ayam, nasi bakar dan masi banyak lagi. "Wow....milih makan siang apa ya, kok banyak macamnya," ujar Sari, peserta wisata yang ikut dalam rombongan itu. Pasar Khatulistiwa terletak di lantai dua dari gedung yang bersatu dengan Restaurant Burangrang. Untuk menuju ke Pasar ini pengunjung di antar dengan menggunakan mobil stasion yang dihias dengan rumbai berwana-warni. Setiap anak pasti menyukai dengan warna-warni pita yang menghias mobil tersebut. Pasar tersebut menjual berbagai macam sayuran dan buah-buahan segar. Ada juga suvenir dan berbagai macam kue kering. Sekeliling Pasar Khatulistiwa banyak tempat duduk yang disediakan untuk mereka yang ingin menikmati kuliner. Jangan lupa sebelum membeli makanan atau minuman di pasar itu, pengunjung wajib membayar dengan menggunakan "voucher" yang bisa ditukar sebelum memasuki arena pasar. "Bila voucher tidak habis bisa diuangkan kembali (refund) ke loket penukaran," jelas salah seorang petugas. Di sebelah Pasar Khatulistiwa ada lapangan besar tempat segala macam permainan tradisional Sunda, dari enggrang, permainan rakyat yang menggunakan bambu, bakiak, panahan, dan layang-layang, dan semua dapat dinikmati secara gratis. Sebelum pulang, kalau anda ingin mencoba naik balon udara boleh-boleh aja asal tiap orang harus bersedia membayar Rp150 ribu hehehe..., naik nggak ya...? "Sudah ah balik aja, hari sudah sore sebentar lagi hujan turun," ucap Sari. Esok hari masih ada jadwal ke beberapa lokasi wisata lain yang siap dikunjungi sebelum balik ke Jakarta. Bandung, kota yang sangat menyenangkan, membuat pengunjungnya betah tinggal di Ibu Kota Priangan yang menawarkan banyak obyek wisata alam, budaya dan aneka ragam kuliner. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014