Banyuwangi (Antara) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan sosialisasi penerapan klausul baku, Standar Nasional Indonesia dan label produk kepada para pelaku usaha di daerah setempat. Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Hari Cahyo P, Rabu, mengatakan sosialisasi dilakukan karena masih banyak pelaku usaha yang produk barang maupun jasanya belum memenuhi SNI, padahal saat ini terdapat 117 komiditi baik impor maupun produk lokal yang wajib ber-SNI. "Kami berharap setelah sosialisasi ini, para pelaku usaha di Banyuwangi segera berbenah dan memenuhi aturan yang sudah diberlakukan pemerintah," katanya. Menurut Hari Cahyo, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi ke sejumlah pelaku usaha perdagangan dan jasa guna memastikan produk mereka telah sesuai dengan standardisasi dan labelnya. "Kalau nanti masih ditemukan produk atau barang yang belum memenuhi standar, kami akan melakukan pendekatan secara persuasif berupa peringatan atau teguran," ujarnya. Namun, apabila setelah ada peringatan mereka masih "membandel", Disperindagtam Banyuwangi akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. "Penegakan aturan itu bertujuan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan tumbuhnya hubungan yang sehat antara pelaku usaha dengan konsumen, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan," tambahnya. Hari Cahyo menambahkan sektor ekonomi di Banyuwangi tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi banyak pelaku usaha yang belum sepenuhnya memahami aturan main. Ia menyebutkan contoh kecil mengenai kuitansi pembayaran yang diberikan kepada konsumen saat transaksi pembelian dan pada kuitansi itu tertera tulisan "barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan". "Ini jelas merugikan konsumen, karena ada kemungkinan barang yang dibeli sudah cacat tanpa diketahui sebelumnya dan konsumen tidak punya kekuatan apapun untuk menggugat karena ada klausul baku tersebut. Padahal, ini melanggar UU Perlindungan Konsumen," paparnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014