Oleh Afut Syafril Jakarta (Antara) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat minat tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk mencari pekerjaan ke Korea Selatan hingga pertengahan 2014 telah melebihi kuota. "Hingga saat ini, peminat TKI ke Korea Selatan sudah mencapai sekitar 10.000 orang, padahal kuota yang disediakan cuma 3.000 orang," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BNP2TKI Budi Dharmawan di aula Balai Latihan Kerja Pengembangan Industri (BLKPI) Jakarta Timur, Rabu. Dia mengatakan, jumlah TKI yang berminat ke Korsel itu merupakan yang tertinggi dibandingkan ke negara lain. Menurut dia, fenomena itu terjadi karena banyaknya perusahaan Korea Selatan yang menawarkan berbagai fasilitas dan tunjangan yang layak di Negeri Ginseng itu. "Selain itu, standardisasi keahlian yang ditetapkan Korsel ikut naik, sehingga kompetisi di sana lebih susah," kata Budi. Banyaknya TKI yang berminat bekerja di Korsel itu, kata Budi, membuat proses seleksi diperketat seperti tes kesehatan, tes bahasa, sikap kerja, dan lain-lain. Ia menambahkan, dulu negara-negara Timur Tengah banyak diminati para TKI, namun banyaknya berita duka di sana tentang TKI yang disiksa dan kabur, membuat para pekerja menjadi trauma bekerja ke Timur Tengah. Sementara itu, Kepala Seksi Pelatihan BLKPI Haryono mengatakan untuk menghadapi ASEAN Economic Community 2015, kurikulum internasional sudah dipersiapkan untuk mendidik para calon tenaga kerja di balai latihan itu. "Kami sudah menyediakan pelatihan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Korea dan Jepang untuk materi pokok selain praktik kerja," kata Haryono. Menurut dia, untuk bersaing pada pasar global 2015, misi pendidikan harus terdiri dari lima unsur yaitu knowledge (teori), skill (keahlian), praktik, tanggung jawab dan sikap kerja. "Setiap calon tenaga kerja harus siap kerja, jadi pendidikan harus disiplin sesuai standar internasional, mulai dari teori sampai sikap kerja," ujarnya. Terkait dengan banyaknya peminat ke Korsel, Haryono mengatakan, pihaknya akan mendatangkan pemateri dari Korea Selatan pada 8 Juli 2014, supaya peserta didik memahami kondisi kerja di sana secara langsung. Haryono menuturkan, BLKPI juga menyiapkan penempatan di dalam negeri guna mencukupi kebutuhan tenaga kerja dalam negeri. "Pada tahun ini banyak sekali permintaan tenaga kerja dari dalam dan luar negeri bahkan ada satu kelas jurusan listrik sudah diborong oleh satu perusahaan ," tutur Haryono. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014