Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Kristen Petra berupaya mencetak pengusaha dengan karakter ramah lingkungan dan sosial guna menciptakan kondisi perekonomian nasional berkonsep "Green Economy". "Di kampus kami ini banyak mahasiswa dengan berbagai latar belakang. Ada yang anak pengusaha dan ada mahasiswa yang ingin membuka lapangan kerja sendiri," kata Kepala Program Studi Manajemen Universitas Kristen Petra Surabaya, Bambang Haryadi, ketika ditemui pada "Workshop on Sustainable and Responsible Investment Kehati Index" di Surabaya, Kamis. Dari situasi itu, ujar dia, perguruan tingginya menginginkan agar lulusannya dapat menjadi pengusaha yang lebih peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Apalagi, selama ini sejumlah mahasiswanya terutama yang kuliah di program studi manajemen diharuskan menjalin kerja sama dengan perusahaan tertentu. "Kami pernah memiliki mahasiswa yang punya tugas membuat bisnis studi kelayakan buah semangka kotak," ujarnya. Namun, ketika mereka menjalin kerja sama dengan perusahaan yang ditunjuk, ternyata perkembangan bisnis tersebut memakai pestisida. Saat itu, ia menegur mahasiswanya karena bahan kimia yang digunakan untuk pengembangan buah semangka tersebut sangat berbahaya dan tidak ramah lingkungan. "Padahal, kami sudah menyandang predikat sebagai 'Green Campus' dan tidak ingin konsep perguruan tinggi ramah lingkungan ini tercoreng begitu saja," katanya. Dengan begitu, tambah dia, melalui pola pengajaran kuliah tersebut, UK Petra dapat membantu pemerintah menciptakan kondisi perekonomian yang ramah lingkungan. Hal itu juga didukung tren perekonomian dunia, di mana berbagai perusahaan telah menerapkan konsep serupa, yakni "social and responsible". "Oleh sebab itu, dengan situasi itu maka perguruan tinggi dituntut bisa bekerja sama dengan berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri. Salah satunya kami menggandeng Yayasan Pembangunan Berkelanjutan dan SRI Kehati dalam pelatihan ini," katanya. Executive Director SRI Kehati, M.S Sembiring, menyatakan bangga bisa dipilih dan bekerja sama dengan UK Petra Surabaya, karena memiliki kesamaan persepsi, yakni peduli terhadap "Green Economy". Melalui konsep tersebut, ada kesatuan pandangan bahwa kini saat yang tepat untuk memperbaiki kondisi ekonomi nasional. "Dari pelatihan ini, kami harap hasilnya dapat menjadi referensi untuk masyarakat nasional hingga dunia internasional di mana negeri ini mempunyai formula pembentukan perekonomian yang kuat dan tidak bergantung dengan bantuan asing," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014