Surabaya Antara Jatm) - Sebanyak 23 kapal perang RI yang terlibat dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 disimulasikan menghadapi peperangan ranjau laut yang disebar oleh musuh di sekitar perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).
Kadispen Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut (KH) Abdul Kadir di Surabaya, Senin menjelaskan ke-23 kapal perang tersebut tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latgab TNI 2014 itu harus menunggu operasi pembersihan oleh kapal buru ranjau KRI Pulau Rengat-711 yang berada di garis depan formasi tempur.
"Dalam skenario latihan, puluhan ranjau laut telah disebar oleh pihak musuh untuk menghambat gerak laju kapal perang menuju daerah sasaran. Dengan kemampuan khusus peperangan ranjau yang dimilki, KRI Pulau Rupat berhasil memandu unsur Kogaslagab keluar dari medan ranjau," katanya.
Namun, kata dia, bahaya belum berakhir, karena beberapa saat kemudian radar KRI Sultan Hasanudin-366 dan KRI Sultan Iskandar Muda-365 mendeteksi adaya ancaman bahaya serangan dari udara. Suara sirine meraung-raung dari seluruh kapal perang dan seluruh personel serta persenjataan penangkis serangan uudara (PSU) siap menyambut serangan udara dari pesawat musuh.
"Dua kapal perang korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) tersebut berhasil mengunci sasaran udara melalui radar senjata LIROD MK2. Radar tersebut memandu senjata meriam antiserangan udara kaliber 2 x 20 MM yang mengikuti setiap pergerakan target yang telah terkunci," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa meriam PSU dari seluruh kapal Kogaslagab memuntahkan ribuan butir peluru sehingga pesawat musuh tidak dapat menghindar dan berhasil dihancurkan.
Menurut dia, aksi pertempuran melewati medan ranjau dan pertahanan udara tersebut merupakan salah satu rangkaian Latgab TNI tahun 2014. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014