Blitar (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono memerintahkan penjagaan lebih diperketat di Desa Ngadipuro, Kabupaten Blitar, lokasi pembakaran rumah salah seorang warga yang dituding sebagai dukun.
"Untuk berikan rasa aman, kami turunkan satu kompi Brimob," kata Kepala Polda Jatim saat berkunjung ke lokasi pembakaran rumah warga yang dituding sebagai dukun tersebut di Kecamatan Wonotirto, Selasa.
Pihaknya sengaja datang langsung memantau dan meminta kejelasan terkait dengan pembakaran rumah salah seorang warga tersebut. Sejauh ini, sudah 10 warga yang diperiksa terkait dengan kejadian pada Senin (12/5) malam tersebut.
Ia meminta, kasus tersebut hati-hati dalam mengusutnya. Selain melibatkan orang banyak, petugas harus jeli dalam melakukan identifikasi kasus, sebab yang bersangkutan (pemilik rumah) dituduh sebagai dukun santet.
"Motifnya masalah dukun santet. Ada sekitar 200 massa datang menggunakan cadar, tapi kami sudah identifikasi," ucapnya.
Kapolda menurunkan anggotanya untuk menyelidiki kasus tersebut. Dari laporan sementara, warga yang datang ke rumah S (80), seorang kakek yang dituduh sebagai dukun santet, bukan warga sekitar, tapi justru dari warga luar daerah.
Untuk saat ini, ia meminta agar S diamankan. Yang bersangkutan masih berada di kantor polisi, untuk mengantisipasi sikap warga yang terulang lagi, yang bahkan bisa menyakiti yang bersangkutan.
Sementara itu, saat ini tim laboratorium forensik (Labfor) Polda Jatim masih melakukan penyelidikan di lokasi rumah warga yang dibakar tersebut. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan barang bukti.
Rumah S, kakek yang dituduh sebagai dukun santet juga dipasang garis polisi, untuk memudahkan petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Rumah yang bersangkutan sudah rata dengan tanah setelah dibakar massa.
Massa datang ke rumah korban dengan jalan kaki dan sebagian menggunakan kendaraan roda dua. Mereka berteriak, dan langsung membakar rumah S. Beruntung, saat kejadian, ia berhasil melarikan diri, lepas dari musibah kebakaran dan amukan massa.
Massa menuding yang bersangkutan mempunyai ilmu santet. Diketahui, ada dua orang tetangga yang bersangkutan, sakit dan datang kepada yang bersangkutan.
Mereka sakit, salah satunya gagal ginjal, sehingga meninggal dunia. Oleh warga, dituding penyebab meninggalnya karena disantet, sehingga sampai ada musibah pembakaran rumah tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014