Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur meluncurkan program "trengginas galang ekonomi", demi merangsang pertumbuhan dan pengembangan ekonomi kreatif setempat sebagai produk-produk unggulan daerah. Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Yuli Priyanto, Rabu mengatakan, program pemberdayaan dalam program dimaksud diprioritaskan untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar merata di 14 kecamatan setempat. Tidak hanya di sektor pertanian dan perikanan yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat Trenggalek, sektor perkebunan, industri kecil dan aneka kerajinan masyarakat juga terus didorong sebagai potensi ekonomi kreatif. "Tentu ada beberapa potensi unggulan daerah yang diprioritaskan," terang Yuli. Sosialisasi program Trengginas Galang Ekonomi atau disingkat dengan istilah TRENGGALEK tersebut dilakukan badan perencanaan daerah setempat di gedung balai benih ikan (BBI) Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek, dengan melibatkan puluhan perwakilan kelompok tani, kelompok masyarakat dan wirausaha mandiri di daerah tersebut. Hasilnya, disepahami mengenai pengembangan program pemberdayaan jaringan UMKM, khususnya di sektor agroindustri. Yuli menjelaskan, struktur ekonomi di Trenggalek selama ini didominasi sektor pertanian, sementara sektor industri pengolahan sebagai faktor sekunder karena masih menunjukkan kontribusi yang rendah. "Maka sudah semestinya Trenggalek memadukan kedua sektor tersebut sehingga menjadi 'industri berbasis pertanian' atau disebut juga agroindustri," cetusnya. Menurutnya, arah pengembangan dan pemberdayaan sektor UMKM di bidang agroindustri sejalan dengan tema pembangunan Kabupaten Trenggalek tahun 2015, yaitu peningkatan perekonomian daerah berbasis agribisnis/agroindustri menuju kemandirian ekonomi yang berkualitas dan berdaya saing. Kepada pelaku UMKM, Bupati Mulyadi saat acara sosialisasi peluncuran program "Trengginas Galang Ekonomi" berpesan agar semua pihak dinamis meningkatkan kualitas diri, kualitas produk, dan kualitas manajemen usaha. Kalangan UMKM juga diminta lebih proaktif dalam mengembangkan usahanya, terutama dalam menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik dalam bidang permodalan, pemenuhan bahan baku dan sarana produksi lain, sampai pemasaran. "Dengan kerjasama dan sinergi yang baik, akan terwujud mata rantai pembangunan ekonomi yang sehat mulai dari hulu sampai ke hilir yang nantinya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat yang selama ini menjadi cita-cita bersama," kata Mulyadi di hadapan pelaku UMKM. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014