Sidoarjo (Antara Jatim) - Siswa kelas VI sekolah dasar akan menerima dua "ijazah" setelah tidak ada lagi ujian nasional (UN) untuk SD yakni nilai rapor dan nilai ujian sekolah (US) untuk tiga mata pelajaran (Bahasan Indonesia, Matematika, dan IPA). "Nilai US akan menentukan kelulusan, karena kelulusan itu nantinya ditentukan oleh 70 persen hasil US dan 30 persen nilai rapor, tapi nilai rapor yang dimaksud hanya dari kelas IV, V, dan VI," kata Kepala Bidang (Kabid) TK, SD dan PK Dinas Pendidikan Jawa Timur, Nuryanto, di Sidoarjo, Selasa. Ia mengemukakan hal itu ketika mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun meninjau kesiapan pengiriman paket naskah soal Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SMP/MTs, SMPLB dan Paket B/Wustha, di percetakan PT Jasuindo Tiga Perkasa, Gedangan, Sidoarjo. "Jadi, lulusan SD akan menerima dua surat keterangan yakni ijazah dan nilai hasil US, namun nilai hasil US juga akan dimasukkan dalam ijazah, sehingga dalam ijazah ada tiga komponen nilai, yakni nilai rata-rata raport nilai US untuk tiga mata pelajaran, dan nilai sekolah yang merupakan kumpulan nilai rata-rata US," katanya. Ditanya sikap sekolah dalam memakai dua "ijazah" itu, ia mengatakan sekolah bisa menentukan kelulusan siswanya sendiri dan antarsekolah bisa berbeda tergantung kondisi siswanya, namun provinsi menetapkan sekurang-kurangnya nilai rata-rata kelulusan adalah 5,5. "Dengan sistem penilaian dan kelulusan seperti ini, lulusan SD yang hendak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni SMP, nantinya harus mengikuti sistem yang ditetapkan sekolah yang bersangkutan," katanya. Ia menyatakan masing-masing SMP juga berbeda dalam menentukan sistem penerimaan siswa barunya. "Mereka bisa saja memakai ijazah, bisa juga hanya memakai hasil US. Atau mereka juga menggunakan dua-duanya atau dengan seleksi. Terserah masing-masing SMP," katanya. Terkait persiapan US SD, ia mengatakan US SD yang akan digelar pada 19 hingga 21 Mei mendatang itu sudah mulai pencetakan soal-soal di percetakan milik PT Jasuindo. Jumlah soal yang dicetak disesuaikan dengan jumlah peserta yang akan mengikuti US ditambah yang akan mengikuti Kejar Paket A. Untuk tahun ini, US akan diikuti 633.691 siswa yang terdiri dari 505.181 siswa SD dan 128.510 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jumlah siswa itu terbagi dalam 25.894 sekolah yang terdiri dari 19.217 lembaga SD, dan 6.677 lembaga MI. Khusus untuk SD Luar Biasa akan diikuti 135 lembaga dengan 463 siswa yang terdiri dari tipe A (tunanetra) sebanyak 45 siswa, tipe B (tunarungu) sebanyak 400 siswa, tipe C (tunadaksa) sebanyak 18 siswa. Sementara itu, untuk Kejar Paket A akan diikuti 7.000 siswa dan mereka akan menempuh lima mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PPKN yang akan digelar bersamaan dengan US SD, sedangkan tahap kedua pada Juli 2014. "Untuk ujian susulan bagi siswa SD yang tidak bisa mengikuti ujian utama bisa ikut ujian susulan pada 2-4 Juni 2014. Kalau hingga ujian susulan, bisa mengikuti ujian Kejar Paket A pada periode kedua yakni Juli mendatang," katanya. Sementara itu, pengiriman paket naskah soal Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SMP/MTs, SMPLB dan Paket B/Wustha gelombang kedua mulai dilakukan Dinas Pendidikan Jawa Timur (29/4). "Total naskah soal yang dikirim untuk 38 kabupaten/kota sebanyak 10.694 boks. Rinciannya, 5.864 boks dikirim pada Selasa (29/4), sedangkan 4.830 dikirim pada Rabu (30/4). Artinya, persiapan pengiriman naskah soal SMP sudah selesai," kata Harun. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014