Oleh Arie Novarina
Jakarta (Antara) - Kementerian Kesehatan menyatakan satu orang WNI diduga terjangkit "Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus" (MERS-CoV), dan pasien yang bersangkutan saat ini sedang dirawat di RS King Saud Jeddah.
"WNI ini sudah lama tinggal di Arab Saudi, bukan jamaah umroh. Dirawat di RS King Saud Jeddah sejak tanggal 20 April 2014 dengan dugaan terinfeksi virus corona," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektroniknya di Jakarta, Selasa.
WNI berinisial NA (61) itu belum diketahui kondisi saat ini, namun Tjandra mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memantau kasus tersebut.
"Saya tadi malam sudah berbicara langsung dengan Dirjen Aspasaf Kemenlu dan barusan sudah dihubungi Dubes Republik Indonesia di Arab Saudi, dikonfirmasi memang ada pasien ini," ungkap Tjandra.
Kementerian Kesehatan disebutnya akan melakukan pemantauan ketat terhadap kasus MERS-CoV yang sedang merebak di beberapa negara Arab tersebut.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan bahwa kasus MERS-CoV saat ini juga dilaporkan terjadi di Mekkah dan Madinah yang merupakan kota-kota utama untuk ibadah umroh.
"Untuk Indonesia ini tentu jadi sangat penting karena semua adalah kota yang dikunjungi jamaah umroh Indonesia," ujar Tjandra.
Selain itu, kasus penularan pada petugas kesehatan di RS terus terjadi dari pasien yang dirawat, sehingga dibutuhkan pengamatan penting tentang pola penularan antarmanusia yang menjadi dasar utama terjadinya pandemi tingkat dunia.
Tjandra mengutip laporan WHO bahwa sudah dilaporkan kasus pada jamaah umroh warga negara Turki yang baru datang dari Arab Saudi.
"Sebelumnya sebagian besar kasus hanya pada masyarakat umum warga setempat atau pengunjung yang bukan jamaah umroh," papar Tjandra.
Untuk Asia Tenggara, selain kasus di Malaysia juga dilaporkan ada kasus di Filipina yang sedang dalam pengawasan.
Negara lain yang baru-baru ini juga melaporkan kasus MERS-CoV adalah Yunani, Yordania dan Prancis yang bahkan juga melaporkan terjadinya penularan antarmanusia yang terbatas.
"Dengan makin banyaknya negara maka kewaspadaan kemungkinan terjadinya pandemi di dunia menjadi penting dan menjadi perhatian WHO," tutur Tjandra.
WHO juga mencatat ada peningkatan bermakna bagi kasus MERS-CoV di United Arab Emirate (UAE).
"Seperti diketahui bahwa di UAE dan Arab Saudi banyak WNI yang bekerja, yang tentu harus diwaspadai," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014