Oleh Hanni Sofia Jakarta (Antara) - Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Firmansyah Rahim mengatakan investasi asing pada sektor pariwisata dibolehkan hingga 100 persen sepanjang investor tersebut menggandeng mitra lokal. "Investasi asing di sektor pariwisata boleh 100 persen asal bermitra dengan pengusaha lokal dan ada 'share' pengetahuan dalam kerjasama itu," kata Firmansyah Rahim di Jakarta, Senin. Ia mengatakan Indonesia kaya dengan destinasi pariwisata yang belum dikembangkan secara optimal sehingga keberadaan investor sangat diperlukan untuk mendongkrak kemajuan sebuah destinasi pariwisata. Oleh karena itu pihaknya terus mendorong semakin meningkatnya investasi di bidang pariwisata melalui berbagai upaya dan program. "Meningkatnya investasi pariwisata akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat karena akan membuka lapangan kerja," katanya. Menurut dia, ada banyak indikasi yang menguntungkan bagi Indonesia dalam beberapa waktu terakhir diantaranya trend gaya hidup ekonomi hijau (ramah lingkungan) yang makin meningkat bisa memberi prospek yang lebih cerah kepda Indonesia. "Ini mengingat kekayaan dengan keragaman hayati serta masyarakat adat untuk mengembangkan wisata alam dan ekowisata," katanya. Ia berpendapat persepsi dunia terhadap Indonesia semakin membaik hingga mendorong investor untuk berinvestasi di Indonesia. Hasil survei terbaru oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menyebutkan Indonesia berada dalam peringkat tertinggi dalam persepsi pelaku bisnis global sebagai negara tujuan investasi dalam jangka menengah atau sekitar tiga tahun ke depan. Dalam survei JIBC yang melibatkan 488 pelaku usaha sebagai responden pada 2013 meminta responden untuk memilih lima negara yang dinilai memberi prospek investasi yang layak dipertimbangkan dalam jangka waktu lebih tiga tahun ke depan. Hasilnya, 219 responden (44,9 persen) memasukan Indonesia sebagai negara pilihan yang layak dipertimbangkan. Hasil survei membuat peringkat Indonesia naik dari peringkat tiga ke peringkat pertama dimana sebelumya diduduki oleh RRT. Di posisi kedua India 43,6 persen; ketiga Thailand 38,5 persen; keempat RRT 37,5 persen; dan kelima Vietnam 30,3 persen. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014