Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur (Disperindag Jatim) memaksimalkan stok pangan di wilayah kerjanya guna mengantisipasi sejumlah dampak pemilihan umum (Pemilu) tahun 2014 terhadap perekonomian provinsi ini. "Upaya tersebut dipicu kekhawatiran kami mengingat biasanya pemilu mampu meningkatkan konsumsi masyarakat," kata Kepala Disperindag Jatim, Budi Setiawan dihubungi di Surabaya, Senin. Ia mengungkapkan, sejumlah pengamat ekonomi memprediksi agenda pemilihan umum legistatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2014 berdampak pada kenaikan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi secara nasional sekitar 0,20 sampai 0,40 persen. "Dengan adanya asumsi naiknya konsumsi maka pemerintah harus memaksimalkan persediaan pangan masyarakat," ujarnya. Selain itu, jelas dia, distribusi bahan pangan di Jatim juga harus lancar dan tidak boleh terganggu. Apabila kelancaran penyaluran komoditas itu sampai terganggu dan mulai muncul kelangkaan bahan pangan maka bisa berdampak pada kenaikan harga. "Nah kenaikan harga ini yang tidak boleh terjadi. Kami harus mampu mengantisipasinya segera," tuturnya. Di sisi lain, tambah dia, seperti pada tahun-tahun politik yang lalu perekonomian selalu bergejolak. Salah satu indikatornya adalah kenaikan harga pangan yang kian signifikan. "Tak terkecuali tahun ini bisa juga akan mengalami hal yang sama terutama jika distribusi tidak lancar dan persediaan bahan pokok kurang," tegasnya. Mengenai bahan pangan yang berisiko mengalami kenaikan harga terkena dampak pesta demokrasi, sebut dia, di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, tepung, telur, daging hingga aneka sayuran.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014