Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar 50 siswa dan siswi KB/TK "Yaa Bunayya", Hidayatullah, Surabaya, mengikuti permaianan "balap tangkap belut" di Kebun Bibit Bratang Surabaya untuk melatih keberanian. "Kegiatan itu bertujuan melatih keberanian anak. Rasa takut terhadap binatang atau lainnya harus dilatih agar tidak menimbulkan phobia," kata guru pendamping latihan, Mira, saat ditemui di sekolah setempat, Sabtu. Menurut dia, phobia akan berdampak secara psikologis anak pada kesehariannya. "Tidak hanya itu, kegiatan itu juga melatih ketangkasan dan kerjasama, karena permainan dilakukan dalam kelompok. Saling membantu dan memotivasi antaranggota tim," katanya. Dalam kegiatan yang berlangsung pada Kamis (24/4) lalu itu, koordinator dari tim outbond mencoba memperlihatkan cara permainan, beberapa anak sudah terlihat menutup mata, ada juga yang sempat histeris. Tapi, kejadian itu tidak berlangsung lama ketika permainan benar-benar terjadi, seperti Kayyis, siswa PlayGroup yang awalnya ragu memegang belut yang ukurannya tidak terlalu besar. Dengan bantuan motivasi dari guru pendamping, Kayyis akhirnya dengan cekatan memindahkan belut dari satu tempat ke tempat lain. Lain lagi dengan Fahmi, siswa Play Group Yaa Bunayya Hidayatullah Surabaya yang benar-benar ketakutan dengan wujud belut dan lendir yang menempel pada tubuh belut, namun akhirnya seperti Kayyis juga. Permainan lain, yakni memasukkan air ke dalam botol menggunakan sepon. "Kegiatan ini melatih motorik tangan anak, sebab dengan memindahkan air melalui sepon, maka anak berkegiatan memeras sepon yang membuat motorik tangan anak menjadi terlatih," katanya. Latihan wirausaha Sementara itu, SMA "Luqman al Hakim", Hidayatullah, Surabaya, bekerja sama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) melatih anak berwirausaha melalui permainan atau pengalaman langsung menjadi pengusaha. "Kegiatan itu bertujuan untuk membentuk pribadi pengusaha kepada siswa. Banyak produk yang ditelurkan dalam program ini," kata pembina wirausaha SMA Luqman al Hakim, Andi Farouq. Farouq menyebut setidaknya ada tiga jenis produk yang dibuat oleh siswa SMA Luqman al Hakim, yakni Bantal Motivasi yang diberi nama "BITINK", Es Drop, serta Nasi Lalapan "Cak Amy". "Siswa diajarkan cara membuat perusahaan besar. Jadi, ada direktur, manager marketing, desain produk, HRD, keuangan, dan lainnya,” katanya. Siswa dibimbing langsung oleh guru dan tim dari PJI mulai cara accounting keuangan, cara desain produk, riset produk, cara marketing, dan bagaimana cara rekrutmen karyawan, sampai bagaimana memanfaatkan dana CSR perusahaan. Salah satu produk yang mulai dipasarkan adalah es drop. Adamy selaku siswa yang menjadi direktur perusahaan itu menjelaskan produk es ini melihat kondisi Surabaya yang sangat panas. "Produk ini sangat dibutuhkan masyarakat Surabaya. Produk ini menjadi istimewa karena dibuat dari bahan dasar kelapa asli. Di pasaran ada produk yang tertulis kelapa tapi bukan kelapa asli, tapi hanya perasa. Itu kami hindari," katanya. Ada pula produk yang disebut bantal motivasi karena dibantal tersebut tertulis kalimat-kalimat motivasi. "Kalimat motivasi itu bisa diorder oleh konsumen. Selain offline, kami gencarkan juga marketingnya secara online lewat socmed dan kami yakin pemasaran ini sangat efisien," pungkasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014