Jindo, Korea Selatan, (Antara/Xinhua-OANA) - Jumlah korban jiwa akibat bencana feri tenggelam di Korea Selatan terus naik jadi 171 pada Kamis, tapi korban yang ditemukan dari feri karam itu bertambah relatif lamban karena operasi pencarian terhambat arus kuat mendadak. Pada hari kesembilan pencarian, 12 mayat lagi dikeluarkan dari kapal yang karam tersebut, Rabu (23/4), sehingga meningkatkan jumlah korban jiwa jadi 171. Orang yang hilang kini berjumlah 131, dan yang diselamatkan tetap 174. Pada Rabu saja, 38 mayat dikeluarkan dari kapal feri itu, dan 36 mayat ditemukan pada Selasa serta 28 lagi ditemukan pada Senin. Operasi pertolongan dihentikan selama enam jam pada sore hari, saat arus kuat di dekat kapal yang karam tersebut menjadi lebih cepat dari perkiraan. Sebanyak 40 anggota keluarga korban mengunjungi kantor markas reakti tanggap bencana pemerintah sekitar pukul 13.00 waktu setempat untuk memprotes operasi pertolongan yang berjalan lambang, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Prakiraan cuaca memperlihatkan arus gelombang di dekat Pulau Jindo, tempat feri Sewol dengan bobot 6.825 ton terbalik dan karam pada Rabu (16/4), menjadi lebih lamban selama empat hari mulai Senin. Para penyelam diketahui telah memulai penyelaman di perairan tersebut sekitar pukul 15.00 waktu setempat untuk memasuki kapal feri itu dan mencari korban, atau orang yang mungkin selamat, yang diduga terjebak di kabin penumpang di lantai tiga dan empat kapal lima-lantai tersebut. Sebanyak 700 penyelam dari penjaga pantai, Angkatan Laut, pasukan khusus, petugas pemadam dan swasta melakukan operasi pencarian di perairan yang bergelombang dan keruh, kata panjaga pantai. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014