Bangkalan (Antara Jatim) - Calon legislatif perempuan Partai Kebangkitan Bangsa dari Daerah Pemilihan XI Madura, Wasilah Ismail, mengaku mencalonkan diri sebagai wakil rakyat karena ingin memperjuangkan aspirasi kaum perempuan di parlemen.
"Selama ini perhatian terhadap kepentingan kaum perempuan masih kurang," katanya, Selasa.
Wasilah bukan satu-satunya perempuan yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari Pulau Madura dari PKB. Selain Wasilah, ada dua caleg perempuan lainnya, yakni Fauziah M Asim dan Dewi Mufidah.
Keinginan memperjuangan kepentingan kaum perempuan melalui kursi legislatif didorong oleh lingkungan sosial di Pulau Madura, dimana sebagian masyarakat di wilayah masih menganggap kaum perempuan sebagai mahluk kelas dua setelah laki-laki.
Bagi Wasilah, sebenarnya posisi perempuan dan laki-laki adalah sama. Hanya yang membedakan adalah kesempatan.
"Kalau kaum laki-laki bisa melakukan hal terbaik bagi bangsa ini, saya kira perempuan juga bisa," kata perempuan yang tercatat sebagai Kepala Desa Perempuan Pertama di Pulau Garam Madura ini.
Warga Dusun Kerbuyan, Desa Tramuk, Kecamatan Kokop, Bangkalan ini menuturkan, peran perempuan terkesan bergeser dan cenderung dianggap sebagai mahluk kedua setelah laki-laki, salah satunya penyebabnya karena faktor sosial dan tradisi yang berkembang di masyarakat.
Oleh karenanya, perempuan kelahitan 21 Maret 1981 ini menganggap perlu adanya upaya untuk merekonstruksi pola pemikiran seperti itu dan harus dilakukan oleh kaum perempuan. Jika tidak, maka upaya menempatkan kaum perempuan setara dengan kaum laki-laki tidak akan terlaksana.
Gerakan emansipasi yang dilakukan RA Kartini dengan menuntut kesetaraan hak mengenyam pendidikan di awal kemerdekaan bangsa ini, menurut dia, sebenarnya merupakan upaya perlawanan atas dominasi kaum laki-laki kala itu.
"Dan inspirasi gerakan RA Kartini itu, setidaknya juga harus dilakukan di Madura ini, karena sebagian masyarakat masih memiliki pandangan berbeda tentang kaun perempuan," kata mantan Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan Madura Pottre Koneng Bangkalan itu menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014