Lamongan (Antara Jatim) - Rel jalur ganda ("double track") yang menghubungkan Stasiun Surabaya Pasarturi dengan Stasiun Bojonegoro, Jawa Timur, kini telah tersambung sepanjang 55 km dari total sekitar 100 km sambungan. Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Sri Winarto, Selasa mengatakan, total 55 km rel ganda yang tersambung itu meliputi sepanjang 20 km untuk sambungan antara Stasiun Kandangan sampai dengan Stasiun Duduk Gresik, serta Stasiun Bojonegoro hingga Babat Lamongan sepajang 35 km. "Untuk rel ganda yang baru saja tersambung itu dari Stasiun Bojonegoro hingga Stasiun Babat, Kabupaten Lamongan, yakni sepanjang 35 km, dan itu pun sudah kita lakukan pemeriksaan pada Kamis (17/4) lalu," ucapnya. Winarto menjelaskan, hasil pemeriksaan secara keseluruhan jalur ganda di wilayah DAOP 8 tidak ada masalah, namun dalam pengoperasiannya nantinya tetap dibutuhkan sosialisasi kepada warga di daerah rel ganda. Beberapa kawasan yang perlu dilakukan sosialisasi terkait beroperasinya jalur ganda adalah di titik perlintasan jalur Pantura Lamongan, tepatnya di barat Stadion Lamongan serta kawasan Terminal Lamongan. "Di situ ada akses jalan masuk perumahan yang awalnya terdapat pintu perlintasan kereta api, namun karena akan beroperasinya jalur ganda maka dinas perhubungan setempat telah memasang tanda 'stop'," ujarnya. Menurut dia dua titik akses yang harus ditutup karena sangat membahayakan itu berada pada nomer perlintasan 325 di timur kota Lamongan serta perlintasan nomor 317 yang berada di barat Terminal Lamongan. Penutupan akses itu tidak bisa ditawar lagi, sebab setelah dioperasionalkan jalur ganda, frekuensi perjalanan kereta api akan semakin meningkat, yakni dari sebelumnya hanya 25 kali perjalanan/hari menjadi menjadi 75 kali perjalanan/hari dengan kecepatan 100 km/jam. "Sudah kita koordinasikan dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, dan mereka sudah melakukan rekayasa lalu lintas, salah satunya memasang sejumlah tanda 'stop' dan tanda lainnya untuk keamanan masyarakat," tuturnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014