Sanaa (Antara/AFP) - Gelombang serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan Al Qaida di Yaman selatan pada Minggu menewaskan sekitar 55 militan, termasuk tiga pemimpin lokal, kata Kementerian Dalam Negeri Yaman, Senin. Serangan-serangan terhadap pangkalan Al Qaida di daerah pegunungan provinsi Abyan itu termasuk yang paling gencar terhadap kelompok tersebut di Yaman, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Minggu, beberapa sumber suku menyebut jumlah korban tewas dalam serangan pesawat tak berawak di dekat kota Al-Mahfad itu lebih dari 30, sementara situs kementerian pertahanan hanya mengatakan bahwa "sejumlah" militan tewas. Kementerian dalam negeri mengatakan, serangan-serangan itu berlangsung beberapa jam dan "teroris Arab serta kewarganegaraan lain termasuk diantara mereka yang tewas dan sedang diidentifikasi". Kementerian itu menyebut ketiga pemimpin Al Qaida yang tewas sebagai Mohammed Salem al-Masheebi, Fawaz Hussein al-Mihrak dan Saleh Saeed al-Mehrak. Serangan itu dilakukan kurang dari sepekan setelah pemimpin Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) Nasser al-Wuhayshi berjanji dalam pesan di video akan memerangi "pasukan salib" Barat di mana pun. AS merupakan satu-satunya negara yang mengoperasikan pesawat tak berawak di Yaman, meski ada kecaman keras dari kelompok-kelompok HAM. Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi bulan lalu membela penggunaan pesawat tak berawak AS terhadap Al Qaida di negaranya. Menurut Hadi, penggunaan pesawat tak berawak telah membatasi kegiatan Al Qaida, meski terjadi sejumlah kekeliruan yang patut disesalkan. Militan Al Qaida memperkuat keberadaan mereka di Yaman tenggara, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011 yang akhirnya melengserkan Presiden Ali Abdullah Saleh. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014