Kota Gaza (Antara/Xinhua-OANA) - Jet tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap daerah kantung Palestina yang dikuasai HAMAS, Jalur Gaza, Sabtu tengah malam (5/4), tapi tak ada laporan mengenai korban jiwa, kata beberapa saksi mata dan sumber medis. Empat serangan udara berturut-turut menghantam tempat pelatihan milik gerilyawan di bagian utara dan selatan Jalur Gaza, kata beberapa pejabat keamanan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS). Mereka menambahkan suara ledakan terdengar jelas di wilayah itu. Serangan udara tersebut adalah reaksi atas roket yang ditembakkan sebelumnya dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Pada Sabtu pagi beberapa gerilyawan yang tak dikenal menembakkan satu roket dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel Selatan, tanpa menimbulkan kerusakan atau korban, kata media setempat. Itu adalah serangan udara kedua sejak Kamis, ketika Israel melancarkan 10 serangan udara berturut-turut sebagai tanggapan atas serangan roket sebelumnya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Kerusuhan antara Israel dan gerilyawan Jalur Gaza telah meningkat baru-baru ini, sementara pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina macet setelah Israel menolak untuk membebaskan 26 sisa tahanan Palestina yang telah lama ditahan oleh Israel. Israel menolak untuk membebaskan kelompok terakhir tahanan Palestina pada Sabtu lalu (29/3), kecuali Palestina setuju memperpanjang pembicaraan perdamaian, yang sedang berlangsung dan dijadwalkan berakhir pada 29 April. Sebagai tindakan pembalasan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menandatangani surat untuk bergabung dengan 15 kesepakatan dan konvensi internasional pada 1 April. Pada Maret, Mesir menengahi perpanjangan gencatan senjata 2012 antara Israel dan gerilyawan Jalur Gaza. Kesepakatan awal diperantarai pada November dua tahun lalu, setelah terbunuhnya tiga gerilyawan Jihad Islam di bagian selatan Jalur Gaza. Penengah PBB dan internasional sebelumnya mengadakan kontak dengan para pejabat Israel dan Palestina, dan mendesak mereka agar menangani perkembangan saat ini secara bertanggung jawab. Mereka juga meminta pejabat Israel dan Palestina menahan diri guna melanjutkan pembicaraan perdamaian mereka, kata seorang juru bicara PBB, Jumat (4/4). Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan satu cara diharapkan dapat ditemukan untuk melihat perundingan berlangsung dalam kerangka waktu sembilan bulan yang dijadwalkan bagi pembicaraan perdamaian tersebut. Haq mengatakan penting bahwa Palestina dan Israel "berusaha sekuat mungkin, pada masa depan, untuk menciptakan suasana saling percaya dan lingkungan yang sekondusif mungkin bagi dilanjutkannya perundingan". (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014