Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak tiga kereta api (KA) dari Bandung, Jawa Barat, terlambat tiba di Stasiun Besar Madiun, Jawa Timur, hingga enam jam dari jadwal semula akibat anjloknya KA Malabar di wilayah Tasikmalaya. Asisten Humas PT KAI Daop VII Madiun, Eko Sri Mulyanto, Sabtu, mengatakan, tiga kereta api yang mengalami keterlambatan tersebut adalah KA Eksekutif Turangga jurusan Bandung-Surabaya, KA Bisnis Mutiara Selatan jurusan Bandung-Surabaya, dan KA Ekonomi Kahuripan jurusan Bandung-Kediri. "Rata-rata kereta api tersebut mengalami keterlambatan tiba di stasiun Madiun sekitar enam jam. Bahkan untuk Mutiara Selatan terlambat sampai sembilan jam," ujar Eko kepada wartawan. Menurut dia, keterlambatan tersebut disebabkan karena jalur selatan yang lumpuh total setelah anjloknya KA Malabar pada Jumat (4/4) malam kemarin. "Sehingga kereta jalur selatan harus memutar melalui jalur utara yang mengakibatkan jarak dan waktu tempuh menjadi lebih panjang," terang dia. Salah satu penumpang KA Mutiara Selatan, Samsul, mengaku tiba di Stasiun Madiun seharusnya pukul 03.00 WIB. Namun, ia baru tiba sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi. "Jam tiba kereta benar-benar molor. Hal ini karena adanya kecelakaan di Tasikmalaya sehingga rutenya memutar," kata Samsul kepada wartawan. Hal yang sama diungkapkan oleh seorang penumpang KA Kahuripan, Susi Nurmala. Sesuai jadwal, KA ekonomi jurusan Bandung-Kediri tersebut tiba di Stasiun Madiun sekitar pukul 08.00 WIB. "Namun karena ada kereta anjlok, baru sampai Madiun sekitar jam satu siang. Terlambatnya sampai lima jam lebih," kata Susi Nurmala. Meski terlambat, ia mengaku lega karena perjalanannya berlangsung lancar. Ia ikut merasa prihatin dengan kecelakaan yang menimpa KA Malabar. Seperti diketahui, KA Malabar jurusan Bandung-Malang anjlok di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Jumat (4/4) malam. Hal tersebut mengakibatkan jalur selatan kereta api mengalami kelumpuhan, sehingga rute kereta dialihkan melalui jalur utara. Hingga kini, PT KAI masih melakukan evakuasi dan perbaikan jalur. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014