Bojonegoro (Antara Jatim) - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar demo ke gedung DPRD dengan tuntutan mengajak DPRD setempat menolak golput dalam pemilu 2014, Jumat. "Kami menolak golput juga tidak setuju kalau masyarakat meminta imbalan uang baru mau mempergunakan hak pilihnya dalam pemilu 2015. Bagi kami memilih harus sesuai hati nurani," kata Koordinator Demo GMNI Bojonegoro Moch. Ridwan, di Gedung DPRD. Para pendemo datang dengan membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi ajakan kepada masyarakat agar tidak golput dan mempergunakan hak pilihnya dalam pemilu 2014. "Marilah kita gunakan kesempatan pemilu ini sebagai momentum keutuhan suara rakyat dan batu loncatan mencapai masa depan bangsa yang lebih baik," ujarnya. Selain menggelar demo di Gedung DPRD, mereka juga menggelar demo di depan kantor pemkab setempat."Baru kali ini kita menggelar demo dengan mudah masuk Gedung DPRD tanpa dihalang-halangi polisi," ujar pendemo lainnya Miftah. Di Gedung DPRD, para pendemo hanya diterima Ketua DPRD Sigit Kushariyanto, yang kemudian ikut menandatangani spanduk warna putih yang isinya menentang golput. "Maaf anggota DPRD lainnya tidak ada. Saya hanya sendiri, tapi nanti ajakan para mahasiswa menentang golput akan saya sampaikan kepada anggota DPRD lainnya, juga berbagai kalangan masyarakat," kata Sigit, usai menandatangani spanduk dengan spidol. Dalam sambutannya, Sigit memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang menggelar aksi demo menentang golput dalam pemilu 2014. "Saya setuju dengan ajakan mahasiswa menentang golput untuk mensukseskan pemilu 2014," katanya, menegaskan. Apalagi, katanya, ikut memberikan hak pilihnya dalam dalam pemilu 2014 merupakan hak dasar masyarakat, selain hak konstitusi untuk menentukan masa depannya. Ia berpendapat golput yang disuarakan pihak tertentu merupakan bentuk kekalahan dalam bidang politik, sehingga berusaha melakukan perlawanan dengan cara golput. "Sebagai warga negara yang baik seharusnya tidak golput, sebab di pemilu 2014 banyak pilihan dari para caleg di sejumlah parpol. Memilih dalam pemilu pada prinsipnya berdasarkan kedekatan emosional, misalnya, temannya, saudaranya atau kerabatnya," paparnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014