Surabaya (Antara Jatim) - Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan menegaskan bahwa Kurikulum 2013 mewajibkan mata pelajaran sejarah untuk diikuti seluruh jenjang pendidikan mulai SD hingga SMA, termasuk wajib juga untuk siswa jurusan IPA. "Kalau sebelumnya, sejarah itu hanya pelajaran khusus siswa pada jurusan IPS, tapi sekarang 'wajib ain' untuk semuanya, termasuk siswa jurusan IPA, bahkan pelajaran itu akan ada pada seluruh jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA)," katanya di Surabaya, Kamis. Di sela-sela Rapat Koordinasi Kebudayaan 2014 untuk Pusat-Daerah yang dibuka Wamendikbud Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, ia menjelaskan mata pelajaran sejarah juga akan dijadikan peminatan khusus kelas akhir SMA. "Peminatan sejarah itu sifatnya lebih pada pengembangan dari Sejarah Indonesia yang selama ini dipelajari menjadi bertambah dengan sejarah negara lain, sejarah dunia, atau sejarah lokal," tuturnya. Menurut Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, penerapan mata pelajaran sejarah pada semua tingkat pendidikan dan jenjang itu merupakan bagian dari upaya mewujudkan integrasi antara pendidikan dan kebudayaan. "Sejatinya, kebudayaan itu berkembang di tengah masyarakat secara formal (pendidikan) dan informal. Untuk itu, kami memasukkan mata pelajaran sejarah menjadi bagian terintegrasi dari Kurikulum 2013," ujarnya. Untuk jenjang SD, pelajaran sejarah dimasukkan ke dalam beberapa mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, PPKN dan beberapa mata pelajaran, sedangkan untuk jenjang SMP dan SMA diwajibkan dengan menjadi mata pelajaran tersendiri. "Bahkan, untuk SMA sejarah ini akan ditambahkan modul tambahan sejarah untuk siswa yang memilih peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), karena itu kami sudah menyiapkan dan menyusun buku peminatan khusus ilmu sejarah," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014