Pacitan (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menginstruksikan kepada seluruh lembaga pendidikan di daerahnya untuk menyiapkan sarana medis selama pelaksanaan ujian nasional, termasuk dalam mengantisipasi peserta sakit maupun hamil. "Jika pada perkembangannya siswi bersangkutan membutuhkan penanganan medis lebih intensif, pihak sekolah akan menghubungi tenaga kesehatan terdekat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Sugeng Basuki, Selasa. Ia menegaskan tidak ada perlakuan khusus bagi siswi peserta UN yang hamil. Dindik menyerahkan sepenuhnya kebijakan ke masing-masing lembaga sekolah, apakah layak dan memungkinkan untuk mengikuti ujian nasional secara reguler atau diikutkan program penyetaraan. "Kami hanya mengingatkan agar sekolah-sekolah tidak melupakan kesiagaan medis, terutama yang ada siswinya hamil dan menjadi peserta UN," tambahnya. Sugeng tidak menyebut ada tidaknya siswi calon peserta UN di daerah tersebut yang tengah hamil. Ia hanya mengatakan kesiagaan medis perlu dilakukan untuk mengantisipasi segala risiko selama pelaksanaan UN. Ia memastikan persiapan seluruh sekolah akan lebih dioptimalkan, terlebih ketika menjalani ujian, kondisi psikologis siswa biasanya berada dalam tekanan, terutama bagi siswi hamil. Di satu sisi mereka berpikir keras agar mampu mengerjakan soal-soal ujian dengan benar, tetapi di sisi lain kondisi kesehatan juga harus tetap dijaga. "Kami akan siapkan pelayanan kesehatan melalui unit-unit kesehatan sekolah yang ada," ujarnya. Terkait hasil simulasi ujian nasional pada dua mata pelajaran yang belum memuaskan, Sugeng menyatakan hal tersebut memang perlu perhatian lebih. Kedua mata pelajaran itu adalah matematika dan bahasa Indonesia. Untuk pelajaran bahasa Indonesia misalnya, Sugeng menilai kesulitan terjadi karena banyaknya kisi-kisi yang harus dipelajari siswa. "Kelemahan ini akan kami sampaikan pada pertemuan forum kepala sekolah maupun dalam forum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)," tambahnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014