Gresik (Antara Jatim) - Ratusan siswa dari SMU Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggelar doa bersama untuk Satinah, yakni seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati pada 3 April 2014, karena didakwa membunuh majikan dan mengambil hartanya. Wakil Kepala Humas SMA NU Kabupaten Gresik, Kasdi Siswoyo, Rabu, mengatakan gelaran doa bersama ratusan siswa adalah bentuk kepedulian terhadap Satinah, sebab Satinah adalah warga negara Indonesia yang juga perlu bantuan doa. Selain itu, pagelaran doa juga mengajarkan siswa peduli terhadap masalah sosial bangsa, sehingga akan mengasah kepekaan siswa terhadap masalah lingkungannya. Kasdi menjelaskan tiga hal yang mendasari kegiatan doa bersama adalah, Satinah adalah manusia dan merupakan warga Indonesia serta beragama Islam. "Satina adalah orang Indonesia dan beragama Islam, sehingga tidak ada salahnya bila kita juga bantu, karena yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa agar Satinah selamat dari hukuman pancung," katanya. Dalam kegiatan yang digelar di Aula sekolah itu, ratusan siswa juga membacakan surat yang ditujukan kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang isinya meminta agar presiden mempunyai kepedulian membantu warganya yang terancam hukuman pancung. "Surat untuk presiden ini akan kita kirimkan ke Jakarta secepatnya, dan mudah-mudahan bisa didengarkan, serta saudara kita Satinah selamat dari hukuman pancung," katanya. Sebelumnya, Satinah terancam hukuman mati pada 3 April 2014, karena didakwa membunuh majikan dan mengambil hartanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014