Kediri (Antara Jatim) - Warga di kaki Gunung Kelud (1.731 mdpl), tepatnya yang dilewati jalur lahar di Desa/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membuat tenda darurat mengantisipasi lahar hujan. "Warga membuat secara swadaya. Perangkat desa tidak pernah menganjurkan agar mereka membuat tenda," kata Kepala Desa Puncu/Kecamatan Puncu Bambang Widodo di Kediri, Selasa. Ia mengatakan, tenda itu dibuat sudah sekitar satu pekan di areal perkebunan warga. Tenda itu dibangun oleh masyarakat terbuat dari terpal. Pihaknya menyebut, sebenarnya kekhawatiran warga berlebihan. Di Desa Puncu memang dilewati jalur lahar, yaitu di Kali Serinjing, namun dipastikan jalur itu aman. Ia juga menyebut, selama ini warga terpengaruh isu tentang lahar hujan yang turun. Padahal, kapasitas jalur lahar itu masih mampu menampung aliran lahar jika hujan turun terjadi. Ketinggian jalur lahar, kata dia, sampai sekitar 15 meter. Namun, karena terlalu dekat dengan perkampungan warga, yaitu 500 meter, warga memilih meninggalkan rumah ketika hujan turun. "Mereka langsung mengungsi ketika mendung dan kembali ke rumah pada subuh (pagi hari)," katanya. Ia juga mengatakan, sudah membentuk tim relawan untuk memantau kondisi cuaca dan aliran lahar. Tim berkomunikasi dengan telepon seluler dan langsung memberikan informasi jika di puncak terjadi hujan yang cukup deras, sehingga masyarakat pun juga bisa bersiap menghadapi lahar hujan, dari erupsi Gunung Kelud. "Selama ini tidak pernah ada korban, tapi itu demi ketentraman mereka (warga). Mereka masih trauma dengan erupsi lalu," katanya. Kecamatan Puncu merupakan salah satu daerah terdampak erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri. Selain kecamatan itu, tiga kecamatan lainnya adalah Kecamatan Kepung, Ngancar, dan Plosoklaten. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014