Baghdad, (Antara/Xinhua-OANA) - Sebanyak 41 orang tewas dan 129 orang lagi cedera dalam berbagai serangan terpisah, termasuk satu pemboman besar bunuh diri, di Irak pada Ahad (9/3), kata beberapa sumber polisi dan medis. Dalam satu serangan, sedikitnya 34 orang tewas dan lebih dari 120 orang lagi cedera selama jam sibuk pagi hari, ketika seorang pembom mobil bunuh diri meledakkan mobilnya yang berisi peledak di satu pos pemeriksaan polisi di jalan masuk lokasi arkeologi peninggalan jaman dulu, Babilonia, tepat di sebelah utara Kota Hilla, sekitar 100 kilometer di selatan Ibu Kota Irak, Baghdad, kata satu sumber polisi lokal kepada Xinhua. Ledakan kuat memicu terbakarnya lebih dari 30 mobil dan merusak puluhan mobil lagi, serta menghancurkan beberapa bangunan pos pemeriksaan, kata sumber tersebut. Seorang pejabat dari Rumah Sakit Hilla memberitahu Xinhua rumah sakitnya "telah menerima 34 mayat. Dan lebih dari 120 orang yang cedera juga dibawa ke sana untuk dirawat." Lima polisi termasuk orang yang tewas dan banyak lagi termasuk di antara orang yang cedera, selain banyak perempuan dan anak kecil, kata sumber itu. "Sebagian mayat tersebut rusak parah sebab banyak korban tak bisa keluar dari mobil mereka, karena pintu kendaraan mereka terkunci akibat kuatnya ledakan," tambah sumber itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Sementara itu, saluran televisi yang dikelola negara, Iraqiya, melaporkan dua pegawainya yang bekerja di kantor Hilla termasuk di antara orang yang tewas. Keduanya berada di pos pemeriksaan tersebut dalam perjalanan dari rumah mereka di Kota Kecil Mussaiyab, sekitar 50 kilometer di sebelah selatan Baghdad, ke kantor mereka di Hilla. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan mematikan tersebut, tapi front Al Qaida di Irak, dalam kebanyakan kasus, diduga bertanggung-jawab atas serangan besar semacam itu di negeri tersebut. Kekhawatiran meningkat bahwa kelompok teror dan milisi lain bisa kembali menyebar kerusuhan. Dalam satu peristiwa lain, beberapa pria bersenjata melepaskan tembakan ke satu busmini yang membawa pegawai Perusahaan Minyak Utara, milik pemerintah di Kota Tuz-Khurmato, sekitar 200 kilometer di sebelh utara Baghdad. Tiga orang tewas dan enam orang lagi cedera dalam peristiwa tersebut. Serangan itu terjadi pada pagi hari, saat pegawai meninggalkan rumah mereka menuju ke tempat kerja. Di Provinsi Nineveh, Irak Utara, beberapa pria bersenjata menembak hingga tewas Brigadir Jenderal Salim Hassan, perwira di dinas intelijen provinsi tersebut, di dekat rumahnya di Ibu Kota Provinsi di Irak Timur --Mosul, sekitar 400 kilometer di sebelah utara Baghdad, kata satu sumber polisi provinsi. Di tempat lain, seorang prajurit tewas dan tiga lagi cedera ketika satu bom pinggir jalan meledak di dekat patroli militer di Daerah Abu Ghraib, sekitar 25 kilometer di sebelah barat Baghdad, kata satu sumber polisi lokasi. Di Provinsi Anbar di Irak Barat, dua orang tewas dalam pemboman artileri dan mortir di Daerah Nu'imiyah, bagian selatan Kota Fallujah --yang dikuasai gerilyawan, sekitar 50 kilometer di sebelah barat Baghdad, kata satu sumber polisi. Provinsi Anbar telah menjadi ajang bentrokan sengit yang berkecamuk setelah polisi Irak melucuti lokasi protes anti-pemerintah di luar Ramadi pada penghujung Desember tahun lalu. Irak menghadapi kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun belakangan. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, sebanyak 8.868 orang Irak, termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil, tewas pada 2013, jumlah korban jiwa paling banyak selama bertahun-tahun. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014