Kediri (Antara Jatim) - Badan Amil Zakat (Baz) Jawa Timur mengalokasikan anggaran sekitar Rp600 juta untuk korban erupsi Gunung Kelud (1.731 mdpl) 13 Februari 2014. "Kami bagi dua tahap, yang pertama Rp300 juta dan nantinya ada tahap lagi," kata Ketua Harian BAZ Jatim Nur Hidayat di Kediri, Sabtu. Nur mengatakan, saat ini BAZ Jatim masih mengalokasikan di Kabupaten Kediri, dengan memberikan bantuan berupa barang seperti genteng, alat-alat sekolah bagi anak-anak, serta pengobatan gratis warga korban erupsi Gunung Kelud. Genteng yang dibagikan itu ada sekitar 120 ribu genteng, yang diperuntukkan bagi lembaga sekolah, masjid, serta mushala. Baz Jatim sengaja memperbaiki lokasi itu, sebab untuk rumah warga sudah dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jatim. Pihaknya juga prihatin dengan kondisi warga korban erupsi, terutama anak-anak. Banyak dari mereka yang secara psikologis trauma, serta tidak dapat bersekolah dengan baik, karena banyak buku mereka yang rusak. Ia berharap, bantuan ini bisa bermanfaat dan meringankan beban mereka. Selain itu, ia juga berharap korban erupsi Gunung Kelud, terutama anak-anak terus semangat dan tidak pantang menyerah untuk belajar, walaupun dengan kondisi terbatas. Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula siaga menjadi awas pada Kamis (13/2) pukul 21.15 WIB. Akibat erupsi Kamis tersebut, ribuan bangunan dan rumah mengalami kerusakan. Begitu juga dengan hektaran lahan pertanian gagal panen, serta berbagai kerugian lainnya. Empat kecamatan terdampak langsung erupsi Gunung Kelud, yaitu Kecamatan Ngancar, Plosoklaten, Puncu, dan Kepung. Dari daerah itu, dua kecamatan terdampak cukup parah, yaitu Kepung dan Puncu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014