Tulungagung (Antara Jatim) - Polisi terus memburu Ibrahim alias Budheng (35), mantan narapidana asal Desa Kalidawir, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur, yang diduga melakukan penganiayaan berat serta percobaan pembunuhan terhadap pemuda se-desa, karena cemburu korban membonceng istrinya.
Upaya pengejaran yang dilakukan tim Buru Sergap Polres Tulungagung sejak Selasa (25/2) malam hingga Kamis (27/2) belum berhasil menemukan keberadaan eks-napi yang pernah mengamuk dan memprovokasi ratusan napi-tahanan lain untuk kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIb Tulungagung tersebut.
Sebagai gantinya, polisi kemudian menggeledah isi rumah Budheng di Desa Kalidawir. "Dari penggeledahan itu, kami menemukan sejumlah senjata tajam serta pistol jenis 'airsoft gun' yang kemudian disita sebagai barang bukti," terang Kapolres Tulungagung, AKBP Whisnu Hermawan Februanto.
Beberapa barang milik Budheng yang disita polisi sebagai barang bukti, antara lain dua unit pedang atau golok, satu unit senjata jenis badik, satu set senjata airsoft gun, satu unit mobil Suzuki Katana, dua lotre rokok, satu buah tas, serta sebuah keris.
Untuk menggeledah dan menyita aneka senjata tersebut, polisi telah meminta izin kepada Kepala Desa Kalidawir Sugeng Purnomo.
Polisi juga masih mengejar keberadaan Ibrahim dan saat ini juga pihak kepolisian juga masih menunggu korban yang masih dirawat di RSUD dr Iskak. "Kami menunggu korban yang masih dirawat, sementara pelaku masih kita kejar," ujarnya.
Budheng yang juga pernah mengamuk dan merusak sel tahanan saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tulungagung diduga telah menganiaya Yudianto (28) pemuda sedesanya, karena menduga korban menyelingkuhi istrinya saat ia masih mendekam di penjara.
Senin (24/2) sore, ia menjemput Yudianto untuk diajak ke luar rumah dan tidak balik hingga malam. Namun, keesokan harinya, bapak Yudianto menerima kabar anaknya sudah masuk puskesmas dalam keadaan kritis.
Tubuh Yudianto penuh luka sayat dan bacok, mulai dari kaki, paha, perut, dada, tangan hingga kepala. Yudiantio kemudian dibawa ke RSUD dr Iskak untuk mendapat penanganan yang lebih intensif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014