Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri membuat program "Gerakan 1 Warga 1 Karung" untuk membersihkan seluruh material vulkanik pascaerupsi Gunung Kelud di daerah ini. Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan pascaerupsi Gunung Kelud, material vulkanik berupa pasir dan debu memenuhi seluruh jalan protokol hingga permukiman warga. Tingkat ketebalannya mencapai 5-10 sentimeter. "Praktis kondisi itu sangat mengganggu dan menghambat aktivitas, melumpuhkan roda perekonomian, serta berdampak timbulnya berbagai penyakit seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), penyakit kulit, dan sebagainya," paparnya. Wakil Wali Kota ketika memimpin gerakan pada Minggu (24/2) menyebut, selama masa tanggap darurat yang mulai diberlakukan sehari setelah Gunung Kelud meletus, pemkot dengan TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat sebenarnya telah bahu membahu membersihkan debu dan pasir material vulkanik di seluruh jalan dan permukiman penduduk. Tapi ternyata upaya itu belum sepenuhnya mengatasi dampak erupsi Gunung Kelud berupa timbunan pasir dan debu yang sangat mengganggu kelangsungan aktivitas warga. Untuk itu, pihaknya membuat gebrakan dan gerakan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat yang dicanangkan dengan "Gerakan 1 Warga 1 Karung". "Gerakan ini, diupayakan semaksimal mungkin mempercepat agar Kota Kediri kembali pulih dari dampak erupsi Gunung Kelud, sehingga seluruh aktivitas mulai perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan masyarakat kembali berjalan normal," jelasnya. Gerakan ini, lanjut dia, adalah gerakan sebagai wujud kebersamaan, kekompakan, dalam menanggulangi dampak bencana akibat erupsi Gunung Kelud. Diharapkan, Kota Kediri bisa segera terbebas dari dampak berupa pasir dan debu yang menumpuk. Program "Gerakan 1 Warga 1 Karung" itu melibatkan seluruh elemen baik warga, PNS, TNI/polri, serta pelajar. Mereka membawa karung yang diisi dengan pasir. Kegiatan itu akan dilakukan terus sampai material vulkanik di Kediri bersih. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014