Madiun (Antara Jatim) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan mengujungi para korban dampak erupsi atau letusan Gunung Kelud di Kediri, Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 081 DSJ Madiun, Mayor Inf Budi Yuwono, Minggu, mengatakan, Presiden beserta rombongan akan menggunakan jalur darat untuk menuju Kediri melalui Madiun. "Presiden dan rombongan berangkat dari Jakarta dengan kereta api melalui Stasiun Gambir menuju Stasiun Madiun. Beliau dijadwalkan tiba di Stasiun Madiun pada pukul 17.00 WIB, sore nanti," ujar Mayor Inf Budi Yowono kepada wartawan. Menurut dia, dari Stasiun Madiun, Presiden beserta rombongan akan langsung menuju ke Mess Mulyono di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahyudi Magetan untuk beristirahat. Setelah itu, sekitar pukul 19.00 WIB, Presiden akan menerima paparan tentang bencana alam letusan Gunung Kelud dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Kepala BNPB Jatim. Selesai kegiatan paparan, Presiden dan rombongan akan bermalam di Mess Mulyono Lanud Iswahyudi Magetan. "Acara Presiden selama berada di Madiun dan Magetan adalah tertutup dari media massa. Wartawan baru diperbolehkan meliput saat Presiden telah berada di Kediri, Blitar, dan Malang," kata Budi. Kemudian, Presiden dan rombongan akan menuju ke Kediri dan Blitar melalui jalur darat pada Senin (17/2) sekitar pukul 07.WIB. Dilanjutkan menuju ke Malang dan bermalam di sana. "Untuk rute kembali, direncanakan melalui Bandara Abdurahman Saleh Malang. Sedangkan cadangannya adalah melalui Stasiun Madiun," kata dia. Budi menambahkan, saat ini segala persiapan telah dilakukan untuk menyambut kedatangan Presiden dan rombongan. Para anggota TNI dan Polri setempat yang dibantu dengan Pemerintah Kota Madiun dan Tagana bahu-membahu membersihkan jalan yang akan dilalui Presiden dari sisa abu vulkanik erupsi Gunung Kelud. "Stasiun Madiun telah steril sejak Sabtu (15/2) malam. Jalan utama dari Stasiun Madiun menuju Lanud Iswayuhdi Magetan juga mulai dibersihkan dari sisa abu sejak pagi tadi dengan menurunkan kendaraan "water canon", pemadam kebakaran, dan truk tangki air," tuturnya. Seperti diketahui, Gunung Kelud di Kediri mengalami erupsi atau meletus pada Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB. Gunung Kelud meletus setelah beberapa jam sebelumnya dinaikkan statusnya dari Siaga (Level III), menjadi Awas (Level IV). Hingga kini, puluhan ribu warga di Kabupaten Kediri, Malang, dan Blitar yang berdekatan dengan lereng Gunung Kelud masih mengungsi di pos pengungsian dan membutuhkan bantuan. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014