Kediri (Antara Jatim) - Warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membangun tempat tinggal darurat menghadapi letusan Gunung Kelud (1.730 mdpl). "Kami bangun sudah sekitar satu pekan lalu menggunakan bambu," kata Sunarmi, salah seorang warga, Rabu. Ia mengatakan, tempat tinggal darurat itu sengaja dibangun menghadapi letusan Gunung Kelud. Bangunan itu dibangun di depan rumah dengan posisi miring. Saat ini, tempat tinggal darurat itu sudah diberi beberapa fasilitas seperti tempat tidur yang dilengkapi dengan selimut dan bantal. Bangunan itu juga diberi terpal, agar debu tidak masuk ke dalam bangunan. "Bangunan sengaja dibuat miring, agar jika ada debu bisa langsung terjatuh dan kami aman," katanya. Sejumlah tetangganya, kata dia, juga sudah mulai membangun tempat tinggal darurat tersebut. Hal itu dilakukan, agar jika gunung itu benar meletus, langsung bisa mengungsi. "Jika meletus tetap mengungsi, kami juga mencari selamat," jelasnya. PVMBG telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB. Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014