Kediri (Antara Jatim) - Warga di sekitar kaki Gunung Kelud (1.730 mdpl) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sudah mulai berkemas menyiapkan diri jika sewaktu-waktu harus mengungsi seandainya gunung berapi itu meletus.
"Iya ini sebagian warga sudah mulai berkemas, tapi tetap menunggu instruksi lebih lanjut," kata perangkat Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Suprapto, di Kediri, Senin malam.
Ia mengatakan, perangkat desa langsung mengadakan pertemuan dengan warga terkait dengan kenaikan status Gunung Kelud dari semula normal ke Siaga (Level II) dan kini menjadi Waspada (Level III). Satu tingkat lagi di atasnya adalah Awas (Level IV), yang biasanya sudah harus diikuti tindakan pengungsian warga ke daerah yang lebih aman.
Pertemuan perangkat desa dengan warga masih terus berlangsung, membahas langkah-langkah yang harus dilakukan terkait kenaikan status Gunung Kelud tersebut. ga masih berlangsung.
PVMBG telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula Waspada menjadi Siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB.
Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan.
Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud.
Gunung yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Blitar itu, pada 2007 meletus secara "efusif" atau tertahan. Statusnya berubah dari semula Aktif Normal menjadi Waspada sejak Minggu (9/2).
Di lokasi gunung kelud, jarak antara perkampungan warga dengan pusat kawah sekitar 15 kilometer dan termasuk dalam KRB I. Daerah itu antara lain Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014