Malang (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis Satuan Tugas Daerah Konsultan Keuangan Mitra Bank di wilayah Bank Indonesia Perwakilan Malang menggandeng 12 perguruan tinggi negeri dan swasta di daerah itu untuk mempercepat penyaluran kredit usaha mikro kecil menengah. Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Tugas Daerah (Satgasda) Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Malang Sunardi, Minggu, mengatakan penandatanganan nota kesepahaman antara UPT Satgasda KKMB dengan rektor 12 perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang sudah dilakukan. "Salah satu klausal nota kesepahaman antara perguruan tinggi negeri dan swasta dengan KKMB ini, perguruan tinggi dalam pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata bisa melakukan pendampingan bagi pengusaha UMKM agar mereka bisa mengakses kredit ke perbankan," kata Sunardi. Selain itu, dosen pendamping maupun mahasiswa dilatih agar bisa menjadi KKMB, sehingga dapat membantu UMKM mengajukan permohonan kredit ke bank. Sebab, selama ini pengusaha kecil kesulitan mengakses kredit dari perbankan. Menurut Sunardi, keterlibatan perguruan tinggi negeri maupun swasta sebagai pendamping UMKM dalam mengakses keuangan ke bank sangat penting karena pada 2014 target UMKM yang dapat difasilitasi UPT Satgasda KKMB cukup besar, yakni mencapai 4.000 UMKM. Ia mengakui target tersebut naik 100 persen jika dibandingkan dengan realisasi UMKM yang mendapatkan kredit dengan fasilitasi UPT Satgasda KKMB pada tahun lalu yang sebanyak 2.000 pengusaha de ngan nominal kredit yang dicukurkan sebesar Rp175 miliar. Tahun ini, lanjutnya, target realisasi kredit justru lebih kecil, yakni hanya Rp100 miliar karena sasarannya betul-betul ke pengusaha mikro-kecil yang kreditnya tidak lebih dari Rp2 juta. Hal itu sesuai dengan permintaan Wali Kota Malang Moch Anton agar fasilitasi penyaluran kredit lewat KKMB lebih diprioritaskan ke pengusaha mikro kecil. Pertimbangannya, kata Sunardi, pengusaha mikro kecil tersebut termasuk pelaku ekonomi yang paling sulit mengakses kredit ke perbankan. Selain itu, dengan banyaknya pengusaha mikro kecil yang memperoleh kucuran kredit, maka mereka dapat terhindar dari jeratan bank titil (rentenir). Menurut dia, perbankan yang siap mengucurkan dana untuk UMKM dengan fasilitasi UPT Satgasda KKMB sebenarnya banyak, seperti Bank UMKM, Bank Jatim, dan Bank Bukopin yang mempunyai dana murah dari Yayasan Damandiri. Bahkan, katanya, juga ada bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai dana murah dari dana corporate social responsibility (CSR) atau program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang disisihkan dari sebagian keuntungan mereka. Akan tetapi, pada praktiknya, tidak mudah bagi bank dalam menyalurkan kredit untuk UMKM. Mereka memberlakukan syarat-syarat yang ketat, sehingga pengusaha mikro kecil ini tetap saja kesulitan mengakses dana dari perbankan. "KKMB pun akhirnya juga sangat berhati-hati, sehingga percepatan kredit kepada UMKM juga sulit terwujud. Dengan adanya kerja sama dengan 12 perguruan tinggi negeri dan swasta ini, percepatan penyaluran kredit UMKM melalui KKMB bisa terwujud," katanya. Ke-12 perguruan tinggi negeri dan swasta yang digandeng KKMB tersebut di antaranya adalah Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Nerdeka (Unmer) Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (Unisma) serta STIE Malangkucecwara.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014