Malang (Antara Jatim) - Sedikitnya 30 wartawan yang melakukan tugas jurnalistik di wilayah Malang Raya meliputi Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu, dilatih mengenai bisnis ritel sebagai bekal untuk menambah penghasilan ketika sudah memasuki masa pensiun. Pelatihan bisnis ritel dan kewirausahaan tersebut diselenggarakan atas kerja sama Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Malang dengan Alfamart sebagai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 yang digelar di Gedung PWI Malang, Sabtu. Kepala Dinas Pasar Kota Malang Bambang Suharijadi yang mewakili Asisten III Sekkota Malang dalam pembukaan pelatihan tersebut mengatakan banyak celah dan kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh para jurnalis untuk menambah pendapatannya, selain dari profesinya. "Kami terus mendorong para jurnalis ini agar mau membuka usaha. Saya yakin pasti akan berkembang, sebab para jurnalis ini memiliki kemampuan untuk mengelola, bahkan untuk produk dan modal usaha bisa menggandeng mitra kerjanya," ujarnya. Menurut Bambang, meski ilmu bisnis tersebut tidak bisa direalisasikan (diterapkan) saat ini, paling tidak para jurnalis ini sudah memiliki sedikit bekal pengetahuan bisnis untuk masa depannya. Sementara pemateri kedua Ketua Satuan Tugas (Satgas) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Bank Indonesia Perwakilan Malang Sunardi mengatakan akan lebih baik lagi jika para jurnalis tersebut membentuk lembaga usaha, seperti koperasi. Sebab, katanya, ada beberapa program perbankan yang bisa dimanfaatkan untuk permodalan awal, seperti kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau dana sosial perusahaan (CSR) masing-masing bank yang nilainya juga cukup besar. Apalagi, kata Sunardi, ke depan nanti sebuah negara tidak akan maju dan berkembang karena pemerintahan atau birokrasinya, tapi ditentukan oleh penguasaan pengusaha melalui kewirausahaan masyarakatnya. Menanggapi "todongan" para pemateri maupun para jurnalis tersebut manajemen Alfamart wilayah Jatim dan Nusa Tenggara timur (NTT) Tri S mengatakan tidak masalah, bahkan kerja sama ritel tersebut bisa segera diwujudkan. "Namun, yang menjadi penekanan dari kami adalah masalah harga. Harga di toko-toko kelontong yang menjadi mitra Alfamart tidak boleh lebih tinggi karena harga yang diberikan pada mitra binaan ini sudah diberikan secara khusus agar mitra kerja tetap mendapatkan keuntungan," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014