Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan iklan nasional MD Media menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur yang diwakili Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Jatim mengoptimalkan pasar di wilayah ini karena besarnya potensi iklan digital di provinsi tersebut. "Alasan kami melakukan kerja sama dengan Kadin dan dalam hal ini P3I Jatim karena organisasi itu mampu menaungi perusahaan periklanan tingkat lokal," kata "Chief of Business Development Officer" MD Media, Tri Gunadi di Surabaya, Jumat. Besarnya potensi pasar iklan Jatim, ungkap dia, terutama untuk periklanan digital baik menggunakan "Digital Out of Home/DOH", media "online" atau daring, maupun "Digital Mobile". Apalagi, MD Media adalah anak perusahaan Telkom Indonesia maka ia sangat didukung oleh PT Telkomsel untuk layanan "digital mobile" dan PT Telkom layanan "digital online". "Sementara, jalinan kerja sama kami dengan P3I lebih khusus untuk mengembangkan iklan dan pengembangan lokasi DOH di beberapa titik di Jatim. Bahkan, sebagai pengiklan di media iklan DOH tersebut dengan menggaet pengusaha lokal," tuturnya. Pada saat ini, jelas dia, pengembangan DOH sudah berada di empat titik di Surabaya meliputi Jalan Adityawarman, Putra Agung Wetan, Gubernur Suryo, dan Indragiri. Selain itu, telah dikembangkan di luar Surabaya, yaitu di Malang dan Jember. "Tahun ini, kami targetkan bisa mengembangkan lagi di 50 titik di Surabaya," ucapnya. Di samping itu, tambah dia, perusahaan tersebut membidik daerah lain di luar Surabaya seperti Sidoarjo, Gresik, Banyuwangi, dan Kediri. Di provinsi lain, DOH dikembangkan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Bali, Medan, dan Pekanbaru. "Umumnya pengembangan DOH masih mengarah di sejumlah ibu kota provinsi," ujarnya. Mengenai penggunaan DOH, lanjut dia, mampu mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan materi iklan juga bisa disesuaikan dengan waktu tayang, contohnya, pagi hari konten yang ditampilkan tentang iklan apa dan siang hari tentang materi lainnya dan sore serta malam juga bisa berganti. "Bahkan, disesuaikan dengan rata-rata pengguna jalan saat itu, sehingga satu DOH bisa saja mengcover tiga sampai iklan. Kami yakin pemakaian DOH bisa mempercantik dan menambah kerapian penataan ruang kota," katanya. Pada kesempatan yang sama, Ketua P3I Jatim, Haries Purwoko mengemukakan, ikut menyambut baik kerja sama tersebut, menyusul jalinan tersebut mengajak pengusaha periklanan lokal. Ia berharap, kerja sama itu semakin membantu pengusaha periklanan lokal mengingat nilai investasi untuk membangun DOH sangat besar. "Untuk membangun satu titik DOH, investasi yang dibutuhkan bisa mencapai Rp2 miliar hingga Rp5 miliar. Tergantung lokasi dan peralatan yang digunakan, meskipun bisnis tersebut sangat menguntungkan kedua belah pihak," tukasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014