Surabaya (Antara Jatim) - Tiga pimpinan Komando Utama TNI Angkatan Laut wilayah Surabaya menerima penganugerahan Brevet Artileri Amphibi dan Brevet Kavaleri Amphibi dari Korps Marinir. Brevet itu disematkan Komandan Pasukan Marinir 1 (Pasmar-1) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso saat pelaksanaan Apel Khusus TNI AL Wilayah Timur di Lapangan Apel Sutedi Senaputra, Bhumi Marinir, Karang Pilang, Surabaya, Rabu. Adapun ketiga pimpinan Kotama tersebut masing-masing Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pengarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI INGN Ary Atmaja dan Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Laksmana Muda TNI Widodo. Apel Khusus dihadiri seluruh Pangkotama TNI AL wilayah Surabaya, Komandan Lantamal V Laksma TNI Sumadi, Kasgartap III Surabaya Brigjend TNI (Mar) Gatot Suprapto, perwira, bintara, dan Tamtama TNI AL dari seluruh Kotama wilayah Surabaya. Rangkaian acara diawali dengan penyambutan tiga perwira tinggi yang akan menerima brevet kehormatan mulai dari penjagaan Pos-1. Dari titik awal tersebut, Pangarmatim, Gubernur AAL dan Komandan Kobangdikal mengemudikan langsung tiga kendaraan tempur amphibi Tank BMP-3F buatan Rusia yang baru memperkuat jajaran Korps Marinir. Selanjutnya, ketiga Pangkotama tersebut melaksanakan peninjauan fasilitas di sekitar Markas Komando Resimen Artileri dan Resimen Bantuan Tempur Marinir. Dalam amanatnya, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono mengingatkan kepada para prajurit untuk mewaspadai munculnya isu-isu yang berkembang pada tahun 2014, baik lingkup global maupun regional. Menurut Pangarmatim, isu-isu itu masih akan didominasi oleh kecenderungan munculnya ancaman, seperti aksi terorisme, kelangkaan energi, pemanasan global, pembangunan kekuatan militer, peperangan yang bersifat asimetris, masalah sengketa perbatasan, kejahatan lintas negara, dan pelanggaran wilayah serta jaminan keamanan jalur perhubungan laut. Ia juga juga menekankan kepada para seluruh prajurit untuk selalu waspada dan siaga terhadap datangnya ancaman bencana alam, terutama banjir, tanah longsor dan aktivitas gunung berapi. "Dengan disematkannya Brevet Artileri dan Kavaleri Amfibi Korps Marinir, mulai saat ini saya masuk dalam keluarga besar Korps Marinr," tambah Pangarmatim. Oleh karena itu, lanjut Agung Pramono, pihaknya juga turut berkewajiban mendukung pembangunan kekuatan Marinir sebagai salah satu komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL. Usai menerima Apel Khusus, Pangarmatim mendapat kehormatan untuk menembakkan meriam artileri Howitzer kaliber 105 mm, disertai dengan manuver taktis tiga kendaraan tempur amphibi, yakni masing-masing satu unit Tank BVP, BTR-50 PM dan BMP-3F. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014