Situbondo (Antara Jatim) - Seorang pengungsi di Desa Mojodungkol, Kabupaten Situbondo, berteriak "lapar" saat Gubernur Jatim Soekarwo meninjau lokasi pengungsian warga yang rumahnya terancam longsor.
"Lapar Pak, lapar," teriak seorang lelaki saat Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo melayani wawancara wartawan di pengungsian di Sekolah Dasar Negeri 1 Mojodungkol, Kecamatan Suboh, Situbondo, Senin.
Sebelumnya, sejumlah pengungsi mengaku belum mendapatkan jatah makan sejak pagi. Mendapati teriakan itu Pakde Karwo berusaha menenangkan. Kepada wartawan Gubernur menjelaskan bahwa masalahnya adalah kurangnya jatah karena ada tambahan pengungsi.
Kepala Desa Mojodungkol Suwapi yang berada di samping Gubernur juga menjelaskan bahwa memang ada yang tidak kebagian jatah makanan siang karena ada penambahan jumlah warga yang datang ke lokasi pengungsian.
Pakde Karwo menegaskan bahwa pihaknya akan menanggung semua kebutuhan warga, khususnya untuk keperluan makan dan layanan kesehatan. Karena itu, ia meminta warga untuk tenang.
Sekitar 600 warga atau 200 lebih kepala keluarga di satu dusun di Desa Mojodungkol mengungsi karena bebukitan di atas perumahan mereka merekah hingga satu meter. Kondisi itu mengancam keselatan warga karena sewaktu-waktu bisa terjadi longsor.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Basuki menegaskan bahwa pihaknya akan memenuhi semua kebutuhan makan ratusan pengungsi di Desa Mojodungkol.
"Kalau hari ini masih ada yang kurang optimal, itu karena yang kami layani memang bukan hanya satu lokasi. Banyak titik yang kami layani karena banjir yang melanda Situbondo ada di sembilan kecamatan. Kalau ada yang kurang maksimal, mohon dimaafkan," tuturnya.
Menurut dia, sejak Minggu (2/2) pihaknya sudah mendistribusikan keperluan beras ke lokasi pengungsian. Hanya saja beras itu dimasak oleh warga di sejumlah rumah warga sehingga kemungkinan distribusinya tidak maksimal.
Namun demikian, sejak Senin dirinya menegaskan bahwa dapur umum akan mulai difungsikan dan semua keperluan untuk memasak sudah dikirim, seperti beras tiga kwintal beserta lauk pauknya.
"Untuk di lokasi banjir kami mengirimkan nasi bungkus. Seperti hari ini kami kirim 3.500 nasi bungkus, sementara di pengungsian ini kami kirim beras," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014