Situbondo (Antara Jatim) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Zainul Arifin, mengemukakan banjir bandang masih mengancam warga karena sejumlah sungai yang tanggulnya jebol belum diperbaiki. "Terutama kalau hujan deras terjadi di daerah atas atau selatan dari Situbondo. Karena itu perbaikan tanggul sungai yang jebol itu sangat mendesak," katanya kepada Antara di Situbondo, Sabtu. Ia menjelaskan bahwa sejumlah tanggul yang jebol itu meliputi Sungai Plalangan, Kendit, Selowogo dan di daerah Mlandingan. Sungai-sungai itu berada di bagian barat Kota Situbondo dan jika airnya meluap menyebabkan banjir bandang. Jika tanggul sungai itu tidak segera diperbaiki, maka saat hujan deras kembali datang, ancaman banjir akan kembali terjadi. Untuk itu pihaknya telah berkirim surat ke Kepala Dinas Pengairan Provinsi Jatim untuk membantu perbaikan tanggul tersebut. Pada banjir bandang yang terjadi, Jumat (31/1) dini hari sempat merendam 1.152 rumah warga dengan ketinggian air antara 50 centimeter hingga satu meter. Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Meskipun demikian, lahan pertanian dan infrastruktur sungai telah banyak yang rusak. "Untuk kerusakan di lahan pertanian ini kami masih melakukan pendataan, termasuk dampak lainnya," kata Zainul. Saat ini, kata dia, warga masih melakukan pembersihan rumah yang dilewati banjir bandang tersebut. Sejumlah warga lainnya bersama dengan personel TNI dan unsur lainnya melakukan pembersihan jalan utama dari Surabaya menuju Bali yang tertutup material banjir, seperti lumpur, batu dan kayu. Akibat banjir itu jalur lalu lintas sejak Jumat (31/1) dinihari hingga kini masih lumpuh. Sejumlah kendaraan kecil dialihkan melewati Kabupaten Bondowoso. Sementara kendaraan besar yang terlanjur terjebak hingga kini tidak bisa bergerak. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014