Situbondo (Antara Jatim) - Jalur lalu lintas Jawa--Bali yang melewati Kabupaten Situbondo, Sabtu, masih belum bisa dilewati karena tertutup material akibat banjir bandang.
"Kami bersama dengan personel TNI dan masyarakat masih melakukan pembersihan jalan yang tertutup material banjir berupa lumpur, kayu dan batu. Mudah-mudahan hari ini pembersihan sudah selesai sehingga jalur utama dari Jawa ke Indonesia timur ini bisa segera dilewati," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo Zainul Arifin ketika dihubungi Antara.
Ia menjelaskan banjir bandang yang terjadi pada Jumat (31/1) dini hari itu sempat merendam 1.152 rumah warga. Namun karena sifatnya banjir bandang, maka air dalam waktu cepat segera surut. Hanya saja luapan air dari sejumlah sungai di wilayah selatan Kabupaten Situbondo itu menyisakan material yang menutupi jalan sepanjang sekitar satu kilometer.
Akibat tumpukan material itu, sejumlah kendaraan besar tertahan di bagian barat, yakni di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, dan di sebelah timur di Kacamatan Bungatan. Untuk kendaraan kecil, polisi mengarahkan pengendara agar melewati Bondowoso, baik yang dari arah timur maupun dari arah barat.
"Untuk kendaraan besar yang sudah terlanjur masuk, sulit untuk berputar. Mereka umumnya beristirahat di sejumlah tempat, termasuk di Kota Situbondo, sementara kendaraan kecil bisa berputar atau dialihkan," katanya.
Zainul menjelaskan untuk pembersihan jalan tersebut, pihaknya dibantu alat berat dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur di lokasi banjir sebelah timur. Sementara di wilayah barat, alat berat itu didatangkan dari Surabaya dan saat ini masih dalam perjalanan.
Ia berharap pembersihan jalur dari bekas banjir itu segera selesai sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas, termasuk yang membawa berbagai kebutuhan menuju Pulau Bali dan wilayah lainnya di Indonesia bagian timur.
"Namun demikian, kami tidak bisa memastikan kapan pembersihan ini bisa tuntas. Mudah-mudahan segera," katanya berharap. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014