Surabaya (Antara Jatim) - Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur meyakini kenaikan harga susu dapat meningkatkan angka produksi komoditas tersebut pada tahun 2014.
"Kami optimistis kenaikan harga susu itu dapat menambah produksi susu sekitar 15-20 persen," kata Ketua GKSI Jatim, Sulistiyanto, di Surabaya, Jumat.
Ia mengungkapkan, produksi rata-rata susu di Jatim bisa mencapai 1 juta liter per hari. Dengan adanya kenaikan maka dapat naik menjadi 1,15 juta liter hingga 1,2 juta liter per hari.
"Kini harga jual susu sapi perah di tingkat koperasi mencapai Rp5.750 per liter sedangkan di tingkat peternak mencapai Rp4.500 per liter," ujarnya.
Harga tersebut, jelas dia, lebih baik dibandingkan penerapan harga susu pada tahun lalu yang rata-rata hanya Rp3.900 per liter. Revisi harga susu itu, terjadi secara bertahap sejak tahun lalu.
"Kenaikannya kisaran Rp100 per liter sampai Rp300 per liter," katanya.
Pada awal Januari 2014, tambah dia, harga susu kembali naik Rp300 per liter sehingga saat ini harga jual susu sapi perah di tingkat koperasi meningkat menjadi Rp5.750 per liter.
"Kondisi itu kian memicu semangat para peternak untuk lebih menekuni usahanya," katanya.
Dengan demikian, kata dia, seluruh peternak di Jatim mampu membeli pakan yang kualitasnya lebih baik pada masa mendatang. Selain itu, melalui perbaikan pakan maka produktivitas sapi perah akan naik dari 10 liter per ekor per hari menjadi 11 liter hingga 12 liter per ekor perhari.
"Jika dikalkulasi terjadi kenaikan antara 15-20 persen," katanya.
Pada tahun lalu, lanjut dia, dengan populasi sapi perah di Jatim sebesar 170 ribu ekor, angka produksi susu hanya mencapai 1 juta liter per hari atau 365 juta liter per tahun.
"Tahun ini, kami harap bisa meningkat mencapai 1,2 juta liter per hari atau sekitar 408 juta liter per tahun," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014