Surabaya (Antara Jatim) - Dua nama pejabat kini atau "incumbent" komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur yang tidak lolos ke tahapan 10 besar, Nadjib Hamid dan Andry Dewanto Ahmad, mengaku legawa dan menerima hasil tim seleksi periode 2014-2019.
"Semua sudah melalui proses dan keputusan tim seleksi harus dihormati. Saya secara pribadi menerima dan tidak akan ada gugatan apapun," ujar Komisioner KPU Jatim, Nadjib Hamid, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, proses menuju 10 besar dinilainya sudah melalui tahapan dan prosedur yang benar dan tidak ada intervensi apapun. Hal ini karena yang dinyatakan lolos ke tahap 20 besar merupakan nama-nama yang sesuai kapasitas dan tingkat kemampuannya.
"Baru kemudian dari 20 nama menjadi 10 nama merupakan subjektifitas tim seleksi. Tapi apapun keputusannya, timsel memiliki otoritas penuh dan wajib dihormati," katanya menyinggung adanya sejumlah pihak yang menyatakan tidak puas terhadap proses seleksi.
Menurut dia, hasil tes administrasi, tes tulis, tes kesehatan, tes wawancara hingga tes wawancara dan uji publik sudah sesuai kemampuan peserta dan dilakukan sesuai jalurnya. Artinya, kata Nadjib, sangat kecil kemungkinan adanya intervensi dari pihak-pihak yang berkepentingan.
"Tidak etis juga harus mempersoalkan nilai dari hasil wawancara 20 orang. Kalau memang harus memilih 10 dan sisanya terpental maka sangat wajar. Justru jika tak menghormatinya maka tidak akan pernah selesai persoalan ini," ucapnya.
Pihaknya akan mendukung siapapun yang nantinya terpilih sebagai lima komisioner KPU Jatim. Komisioner Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Informasi KPU Jatim itu percaya pilihan KPU RI sangat tepat dan sesuai tingkat kemampuannya.
Setelah masa kepemimpinannya sebagai komisioner habis pada 12 Februari 2014, sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, Nadjib Hamid setelah ini akan konsentrasi ke pesyarikatannya.
Di samping itu, ia mengaku fokus menyelesaikan disertasi setelah tertunda dua tahun tentang Studi Hukum Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
"Semoga dengan tidak terpilihnya sebagai komisioner mendatang membuat lebih konsentrasi dan saya yakin Allah SWT memberikan jalan lain yang lebih baik," kata dia.
Sementara itu, Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad ketika dikonfirmasi wartawan mengaku menerima semua putusan timsel dengan lapang dada dan tidak akan melakukan gugatan.
"Legawa dan yakin banyak calon lainnya yang lebih baik dari saya. Sejak timsel menanyakan kesiapan jika tak terpilih, tentu sangat siap. Setelah ini, ini saya mau konsentrasi jadi advokat," kata Alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014