Jombang (Antara Jatim) - Pencarian korban musibah tanah longsor di Desa Ngrimbi, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terkendala cuaca yang tidak bersahabat, dengan tingginya intensitas hujan. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Gunadi, Rabu mengatakan cuaca sering hujan, yang membuat proses evakuasi terhenti. "Cuaca sering hujan, jadi, proses pencarian dihentikan sementara," katanya. Hujan mengguyur setiap waktu di lokasi pencarian korban tanah longsor. Hal itu menyebabkan proses pencarian sempat dihentikan. Tim BPBD sebenarnya sudah meminta PLN untuk memasang lampu di lokasi bencana tanah longsor, sehingga saat malam pun proses pencarian bisa dilakukan. Namun, karena cuaca hujan, tidak dilakukan. Bupati Jombang Nyono Suharli mengatakan menargetkan maksimal tujuh hari sejak musibah itu terjadi pada Selasa (28/1). "Kami akan teta lakukan pencarian. Jika cuaca bagus, kami lakukan sampai malam," kata Bupati. Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Bencana itu terjadi setelah hujan deras pada Senin (27/1) malam. Tebing tinggi yang berada tepat di belakang rumah warga longsor, menimpa empat rumah warga. Saat itu, pemilik rumah sedang istirahat, sehingga mereka tertimpa tanah longsor. Musibah tanah longsor itu mengubur warga yang sedang tidur. Tujuh orang ditemukan meninggal dunia, sementara tujuh orang lainnya masih belum ditemukan. Dalam proses evakuasi warga tertimbun lainnya, dibantu tim BPBD, TNI, dan warga. Dua eskavator diturunkan membantu memudahkan proses pencarian. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014