Sidoarjo, (Antarajatim) - Ratusan mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) Waru, Sidoarjo, demo menyetopo pengurugan lahan untuk apartemen di sebelah kampus mereka karena bisa menimbulkan banjir.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unsuri Muhammad Fatkhul, di Sidoarjo, Senin, mengatakan, kami ingin meminta penjelasan kepada pihak pengembang apartemen terkait dengan pengurugan yang dilakukan ini.
"Kami ingin meminta penjelasan kepada pengembang terkait dengan adanya pengurugan yang sudah dilakukan untuk pembangunan apartemen ini," katanya.
Ia mengemukakan, selain adanya dampak banjir, akibat dari pengurugan tersebut juga dikhawatirkan akan mengganggu akses mereka selama beraktivitas di kampus.
"Salah satu jalan dan juga saluran air yang ada di sekitar kampus menjadi terganggu akibat adanya pengurugan ini. Oleh karena itu, kami meminta supaya pengurugan ini segera dihentikan," katanya.
Pihaknya menilai, pihak pengembang apartemen tidak ada komunikasi dengan pihak kampus terkait dengan pembangunan apartemen ini.
"Kami selama ini tidak pernah diajak berkomunikasi dengan pihak pengembang terkait dengan pembangunan ini. Oleh karena itu, pengurugan ini harus segera dihentikan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Permusyarawatan Desa Kedungrejo, Waru, Bunaim, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pengurus desa setempat.
"Jadi kami sudah melakukan pertemuan dan hasilnya tidak boleh ada pekerjaan apapun sebelum proses perizinan pembangunan apartemen tersebut selesai dilakukan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga sudah mengajukan beberapa syarat terkait dengan pembangunan apartemen tersebut kepada pengembang.
"Kami sangat berterima kasih kepada Unsuri yang sudah mau melakukan aksi terkait dengan pembangunan apartemen tersebut," katanya.
Pada aksi tersebut, ratusan mahasiswa Unsuri membentangkan spanduk yang berisi tulisan "stop Urugan. Tetangga elum pernah dimintai persetujuan izin HO dan Amdal".(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014