Pendiri Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Sumatera Barat, Masril Koto, berpendapat calon legislatif (caleg) yang akan tampil sebagai pemenang dalam Pemilu 2014 yang bisa dekat dengan hati masyarakat, bukan hanya mengandalkan uang. "Kalau ada caleg yang mengandalkan uang dengan cara membeli suara bisa saja memenangkan pemilu, tapi jumlahnya yang demikian hanya sedikit," tuturnya saat melakukan serangkaian kegiatan di Bojonegoro, Jumat (24/1). Bahkan, ia menjelaskan caleg yang memasang gambar menunjukkan kurang percaya diri, karena berusaha memaksakan kehendak bisa diterima masyarakat. "Seharusnya caleg itu bisa mendekat di hati masyarakat dengan berbagai cara. Kalau perlu mengundang masyarakat untuk menyampaikan kehendaknya ditampung satu persatu. "Caleg seyogyanya meminta masukan kepada masyarakat mengenai apa saja yang harus dikerjakan kalau benar-benar terpilih sebagai anggota legislatif, " paparnya. Oleh karena itu, menurut dia, caleg harus berani terjun langsung mengajak masyarakat pemilih untuk berdialog, bisa dengan cara mengumpulkan massa atau tatap muka langsung di lapangan. "Suruh juga masyarakat berbicara satu persatu untuk menyampaikan keingginannya," tandasnya. Ia menjelaskan banyak orang yang menjadi caleg tujuannya hanya untuk menambah penampilannya atau mencari gaya hidup baru. "Anda tahu itu caleg yang memiliki pesawat terbang. Apa tujuannya kalau tidak hanya ingin menambah gaya hidup baru sebagai anggota legislatif," ujarnya. Masril yang hanya protolan SD itu mengaku tidak tertarik terjun di dunia politik dengan pertimbangan dunia politik tidak menarik, sehingga lebih menekuni LKMA di daerahnya yang saat ini sudah mencapai 580 unit dengan aset mencapai Rp250 miliar. "Saya lebih nyaman di LKMA yang langsung bersentuhan dengan petani. Kalau mau jadi caleg untuk bisa menang saya kira tidak sulit, sebab dari 580 LKMA yang saya dirikan jumlah pemiliknya sekitar 50 ribu petani ditambah 1.500 karyawan," pungkasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014