Surabaya (Antara Jatim) - Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya siap membantu menyukseskan program Jawa Timur Bebas Pasung 2014 bagi pasien yang terganggu mentalnya sesuai perintah Gubernur Soekarwo.
"Semua persiapan, baik teknis maupun nonteknis sudah disiapkan untuk membantu memperlancar program Jatim bebas pasung," ujar Direktur Utama RSJ Menur, Adi Wirachjanto, ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.
Bahkan pihaknya akan bekerja sama dengan pihak terkait, seperti Panti-Panti Sosial di berbagai daerah sebagai lokasi usai perawatan pasien dari rumah sakit. RSJ Menur juga sudah bekerja sama dengan RSJ Lawang, Malang, khusus menangani masalah ini.
Adi menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dan mengajak keluarga pasien agar mau merawatkannya di rumah sakit minimal sebulan. Selanjutnya, usai perawatan di rumah sakit akan dibawa ke panti rehabilitasi sosial dan bekerja sama dengan Dinas Sosial Jatim.
Di RSJ Menur saat ini, kata dia, ada dua pasien asal Ponorogo yang sedang menjalani perawatan. Sedangkan, data dari Dinas Kesehatan Jatim hingga akhir tahun lalu total pasien di Jatim yang dipasung mencapai 794 orang.
Dua daerah tertinggi yang paling banyak ada orang dengan gangguan jiwa yang dipasung berada di Kabupaten Ponorogo dengan 94 kasus dan Trenggalek 49 kasus.
Disinggung tentang anggaran yang dikeluarkan, Adi mengatakan Pemprov Jatim memberi sekitar Rp15 miliar dengan target menangani 1.000 pasien, atau Rp15 juta per orangnya.
"Tapi kemungkinan anggaran yang akan dikeluarkan nantinya Rp13 miliar karena pasien yang jumlahnya kurang dari 1.000 orang," kata dia.
Berdasarkan keputusan Kementerian Kesehatan, kategori pasung adalah orang yang dirantai, dibalok dan diisolasi dalam kamar atau tempat khusus. Dengan banyaknya kategori ini, akan banyak orang yang dipasung meski hanya diisolasi dalam kamar.
"Biasanya orang gila yang dipasung itu karena menggangu keamanan dirinya dan orang lain, merusak dan mengganggu lingkungan. Alasan paling banyak dipasung adalah merusak. Dengan cara dipasung ini dianggap paling aman," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur optimistis program bebas pasung akan terealisasi karena semua daerah merespon positif dan berusaha mewujudkannya.
"Akhir 2014 diharapkan sudah tidak ada lagi pasien gangguan jiwa di Jatim yang dipasung. Semua daerah di Jatim harus bebas pasung," kata Gubernur Jatim, Soekarwo, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dalam program ini melibatkan Pemprov Jatim dan pemkab/pemkot untuk menyukseskannya. Sebab untuk biaya pengobatan seluruhnya akan ditanggung pemprov, sedangkan untuk akomodasi dan perawatan ditanggung kabupaten/kota.
Untuk pengobatannya dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Menur milik Pemprov Jatim. Sedangkan, untuk membawa dari daerah ke RSJ Menur ditanggung daerah.
Begitu juga setelah sembuh dan dibawa pulang, ada pengobatan rutin dan pengobatannya juga ditanggung pemprov. Sedangkan, daerah memiliki tanggung jawab merawatnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014