Surabaya (Antara) - Tim Persebaya Surabaya yang sedang menyiapkan diri menghadapi kompetisi Indonesia Super League 2014 kembali dilarang menggunakan Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari untuk kegiatan latihan pada Rabu pagi, tanpa alasan yang jelas.
Pemain Persebaya dijadwalkan berlatih di Stadion Tambaksari mulai pukul 09.00 WIB, tetapi mereka tidak bisa masuk lapangan karena pintu gerbang stadion terkunci.
Beberapa petugas keamanan (satpam) Stadion Tambaksari juga tidak berani membuka gembok, karena sebelumnya sudah ada perintah dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya selaku penanggung jawan pengelola fasilitas olahraga tersebut.
Akibatnya, jadwal latihan pagi Ambrizal dan kawan-kawan tidak terealisasi dan rombongan pemain kembali pulang ke penginapan di kawasan Menanggal Surabaya.
Padahal, sehari sebelumnya pemain "Bajul Ijo" bisa berlatih di stadion legendaris tersebut, setelah pada Senin (6/1) ada pertemuan antara pengurus Persebaya dengan pihak Dispora Surabaya.
Pada pertemuan itu, pihak Dispora Surabaya mengakui ada miskomunikasi petugas di lapangan dan selanjutnya memberikan jaminan serta izin kepada Persebaya untuk memakai Stadion Tambaksari.
"Kami kecewa dengan sikap tidak konsisten Dispora Surabaya yang kembali melarang Persebaya latihan di Stadion Tambaksari. Padahal, kemarin kami sudah diizinkan berlatih," kata Asisten Manajer Persebaya, Amran Said Ali.
Media Officer Persebaya Fahrizal Arnaz ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan sikap Dispora melarang timnya berlatih di Stadion Tambaksari merupakan bentuk diskriminasi dan pelanggaran terhadap Peraturan Wali Kota Surabaya.
"Kenapa hanya Persebaya yang dilarang memakai Stadion Tambaksari, sementara pihak lain diperbolehkan. Padahal, kami juga bayar sewa lapangan sesuai aturan yang berlaku, tidak gratis," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Klub Persebaya Diar Kusuma Putra menengarai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja melakukan intervensi terhadap Dispora Surabaya agar tidak mengizinkan Persebaya memakai Stadion Tambaksari.
Namun, Kepala Dispora Surabaya Hidayat Syah ketika dikonfirmasi wartawan menegaskan tidak ada intervensi apapun terkait hal itu, meskipun dia juga tidak merinci alasan pelarangan tersebut.
"Itu (intervensi pihak lain) tidak ada mas," tulis Hidayat Syah melalui pesan singkat (SMS) kepada wartawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014