Tulungagung (Antara Jatim) - Penurunan harga elpiji nonsubsidi ukuran tabung 12 kilogram yang sempat dipatok Rp124.300 per tabung menjadi Rp82 ribu per tabung, mendapat sambutan positif dari konsumen dan pedagang. Koresponden Antara di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, melaporkan sejumlah pedagang eceran atau biasa disebut pangkalan, saat ini kembali melakukan aksi beli ke agen resmi elpiji yang ditunjuk Pertamina. Permintaan elpiji ukuran tabung 12 kilogram di daerah Tulungagung-Trenggalek sempat menurun hingga 50 persen sejak Pertamina menaikkan harga sebesar Rp3.959 per kilogram atau Rp124.300 per tabung pada 1 Januari 2014. "Ada sejumlah pangkalan yang sebelumnya menghentikan atau mengurangi belanja elpiji ukuran 12 kilogram, kini mengajukan permintaan pengiriman kembali," kata Manager Pemasaran CV Elpindo jaya, Tulungagung, Suyatno. Pihaknya belum menghitung jumlah permintaan dari pelanggan ataupun pangkalan, pada hari yang sama diumumkannya revisi kenaikan harga elpiji nonsubsidi oleh pemerintah. Namun, Suyatno mengisyaratkan tren permintaan kembali naik setelah sempat anjlok karena pedagang memilih menahan pembelian, baik karena alasan keterbatasan modal maupun karena stok masih ada. "Pada kondisi biasa sebelum kenaikan, pasokan elpiji ukuran 12 kilogram ke pangkalan-pangkalan biasanya mencapai 450-an tabung. Tapi, setelah harganya naik, permintaan turun hingga kisaran 50 persen," ungkapnya. Salah seorang pemilik pangkalan elpiji di Kelurahan Jepun, Tulungagung, Sundari, mengaku berani belanja lagi bahan bakar gas nonsubsidi tersebut, karena harganya masih terjangkau pelanggan yang rata-rata adalah kalangan rumah tangga kelas ekonomi menengah serta industri rumahan. Sebagaimana pengecer lain, ia sempat menghentikan pembelian gas elpiji 12 kilogram karena sebagian pelanggan memilih beralih ke tabung ukuran tiga kilogram yang bersubsidi. "Pedagang (pangkalan) lain bahkan kini merugi karena sempat belanja elpiji 12 kilogram saat harga sudah dinaikkan menjadi Rp124.300. Sekarang setelah diturunkan lagi, harga di tingkat pengecer mau tidak mau harus menyesuaikan," katanya. Sejumlah pengguna elpiji dari kalangan rumah tangga juga menyambut antusias penurunan harga elpiji ukuran 12 kilogram. Mereka tidak peduli dengan kecamuk isu yang mengaitkan fluktuasi atau perubahan harga elpiji hingga beberapa kali tersebut dengan masalah politik menjelang Pemilu 2014. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014