Jombang (Antara Jatim) - Jaringan pecinta Gus Dur atau yang akrab disapa Gusdurian Jatim menunggu niat naik partai dan meminta agar para calon legislatif ataupun partai politik untuk menghormati wasiat almarhum Gus Dur, bahwa jika dirinya tidak berkenan dikaitkan dengan PKB-nya Muhaimin (Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar). Koordinator Gusdurian Jatim Aan Anshori, Sabtu mengatakan, terkait dengan alat peraga kampanye agar dicopot, terutama yang dipasang saat haul. "Keluarga Ciganjur sangat mungkin akan melayangkan somasi jika PKB Muhaimin menolak menghapus gambar/tulisan Gus Dur di baliho tanpa izin," katanya. Ia justru mengatakan, jika menolak, berarti PKB Muhaimin dihinggapi perasaan rendah diri atau minder menyongsong Pemilu 2014. Ia siap menjembatani agar para caleg ataupun partai politik tersebut menunjukkan jiwa kesatria, sebagaimana klaim mereka sebagai penerus perjuangan Gus Dur dengan bertemu keluarga dan meminta maaf dan meminta izin terkait dengan gambar ataupun tulisan tentang Gus Dur. Keluarga almarhum akan di Jombang sampai Sabtu hari ini. Rencannya, siang akan kembali ke Ciganjur setelah pada sehari sebelumnya mengikuti rangkaian puncak haul ke-4 di PP Tebuireng, yang dihadiri langsung oleh Presiden. Sebelumya, putri almarhum Gus Dur Alissa Wahid meminta agar politisi jangan menjual nama Gus Dur hanya demi meraih suara. "Jika mencintai Gus Dur, teruskan perjuangannya dengan konkret," katanya saat di Jombang. Ia mengatakan, saat ini banyak pihak yang memanfaatkan nama Gus Dur untuk kepentingannya sendiri, bahkan slogan tentang Gus Dur terlihat seragam. Pihaknya mempertanyakan mengapa gambar Gus Dur dimanfaatkan untuk kepentingan politik, dan mengapa bukan ketua partai bersangkutan. Padahal, partai lain juga menampilkan hal yang sama, menampilkan ketua partainya dalam baliho ataupun spanduk partai mereka. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014