Baghdad (Antara/AFP) - Empatpuluh-empat anggota parlemen Irak mengumumkan pengunduran diri mereka Senin setelah pasukan keamanan menghancurkan sebuah lokasi protes Sunni anti-pemerintah dan menahan seorang wakil rakyat. Pengumuman itu disampaikan pada jumpa pers yang disiarkan televisi, dan para wakil rakyat juga menuntut "penarikan militer... dan pembebasan anggota parlemen Ahmed al-Alwani," seorang Sunni yang ditangkap selama penyerbuan mematikan pada Sabtu. Bentrokan meletus Senin di daerah Ramadi, sebelah barat Baghdad, ketika pasukan keamanan membongkar tenda protes dimana demonstran berkumpul selama lebih dari setahun. Sepuluh militan tewas dalam bentrokan itu, yang juga meluas ke kota berdekatan Fallujah. Protes meletus di daerah-daerah Sunni Arab di Irak pada Desember 2012 setelah penangkapan para pengawal menteri keuangan saat itu, Rafa al-Essawi, seorang Sunni Arab yang berpengaruh, atas tuduhan terorisme. Kekerasan di Irak telah mencapai tingkatan yang belum pernah terlihat sejak 2008, ketika negara itu mulai bangkit dari konflik sektarian mematikan pada 2006-2007 yang merenggut puluhan ribu jiwa. Menurut data PBB, hampir 1.000 orang tewas pada Oktober dalam serangan-serangan di Irak. Hampir 900 orang sipil tewas di Irak pada September, menurut misi PBB di Irak. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013